Maret 22, 2022

Memahami Siklus Hidrologi: Bagaimana Hujan Bisa Terjadi?

siklus hidrologi

Kita tentu sering bertanya-tanya, mengapa langit bisa menurunkan air hujan. Padahal secara kasat mata di atas air terlihat tidak ada penampungan air. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai siklus hidrologi.

Padahal, langit sebenarnya memiliki penampung air yang bisa kita lihat dengan jelas, yaitu awan. Air hujan sebenarnya turun dari awan-awan yang ada di atas langit.

Lantas, bagaimana awan itu bisa terbentuk sampai bisa menurunkan air hujan? Proses tersebut bisa kita pelajari dengan memahami ilmu yang dinamakan siklus hidrologi.

Artikel ini akan membahas mengenai proses terjadinya siklus hidrologi.

Baca juga: Manfaat Berjemur di Pagi Hari dan Tips Agar Kulit tidak Gosong

Pengertian Hidrologi

Hidrologi dalam Bahasa Yunani berarti ilmu soal perairan. Oleh karena itu, siklus hidrologi juga dikenal sebagai siklus yang terjadi di air.

Siklus hidrologi ini adalah proses pergerakan air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi, dan berulang seterusnya. Proses ini tidak akan pernah berhenti karena pergerakan air yang terus berulang.

Dengan demikian, ketersediaan air di bumi akan terus terjaga. Selain untuk menjaga ketersediaan air di bumi, siklus hidrologi ini juga bertujuan untuk menjaga cuaca dan intensitas hujan supaya ekosistem di bumi tetap seimbang.

 

Proses Siklus Hidrologi

siklus hidrologi

Proses terjadinya siklus hidrologi sebenarnya berjalan sangat panjang, tetapi secara umum proses ini terdiri dari tiga tahapan utama dan terus berulang-ulang. Tiga tahapan utama itu sebenarnya adalah penguapan, kondensasi, dan presipitasi. Namun, dalam perjalanannya ada beberapa proses yang harus dilewati.

  • Penguapan

Proses penguapan ini maksudnya adalah proses ketika molekul air berubah menjadi gas. Jadi, air yang menguap ini nantinya akan terkumpul di atmosfer bumi. Penguapan itu terjadi itu terjadi karena cuaca paparan sinar matahari yang panas. Makin terik paparan sinar matahari, maka akan semakin besar pula air yang akan menguap ke udara.

Proses penguapan ini terbagi menjadi empat cara, yaitu evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan sublimasi.

  • Evaporasi

Evaporasi merupakan tahap pertama dalam siklus hidrologi. Tahapan ini secara sederhana merupakan tahap penguapan air yang ada di laut, danau, sungai, atau badan air lainnya.

  • Transpirasi

Jika evaporasi berasal dari badan air seperti laut atau sungai, maka sedikit berbeda dengan transpirasi.

Pada dasarnya transpirasi juga proses penguapan air, tetapi air menguap ini dihasilkan dari hewan atau tumbuhan.

  • Evapotranspirasi

     

Setelah proses evaporasi dan transpirasi terjadi, keduanya akan tergabung menjadi satu. Tahapan inilah yang disebut sebagai evapotranspirasi.

Alhasil, pada tahap ini air yang menguap ke atmosfer menjadi lebih banyak jumlahnya.

  • Sublimasi

Penguapan air lainnya yang terjadi di bumi adalah sublimasi. Sublimasi ini adalah penguapan air yang berasal dari es yang ada di sebuah gunung atau kutub utara.

Namun, penguapan air dari sublimasi ini tidak sebanyak tahapan lainnya dan juga berjalan lebih lambat dibanding yang lainnya.

  • Kondensasi

Kondensasi merupakan tahap kedua setelah penguapan air. Kondensasi ini merupakan tahapan ketika molekul air yang menguap menjadi gas ke atmosfer kemudian berubah lagi menjadi cair.

Pada tahapan ini, gas bisa berubah menjadi cair karena perubahan suhu dan tekanan yang ada di atmosfer.

Nah partikel cair itu berubah menjadi awan yang bisa kita lihat di atas langit. Jika air yang terkumpul sudah mencapai titik jenuh, awan yang berwarna putih akan berubah menjadi hitam. Hal itu sering kita kenal dengan sebutan awan mendung.

  • Adveksi

Di tengah tahapan kondensasi, terselip tahapan adveksi dimana awan berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Perpindahan itu terjadi karena adanya angin yang menggeser awan tersebut.

  • Presipitasi

Setelah awan mencapai titik jenuh dalam tahap kondensasi, kemudian terjadilah presipitasi.

Presipitasi ini merupakan kondisi dimana awan mencair karena suhu yang terus meningkat dan uap air yang membentuk awan semakin berat.

Setelah itu, terjadilah peristiwa yang kita kenal dengan sebutan hujan. Hujan ini diketahui sebagai proses jatuhnya atau turunnya air ke permukaan bumi.

Namun, jika suhu berada di bawah 0 derajat celcius, air tersebut akan turun dalam bentuk es, atau yang kita kenal dengan salju. Salju itu bisa terjadi karena uap air yang sudah berubah menjadi gas tidak mencair, tetapi justru memadat atau membeku dan kemudian jatuh menjadi kristal salju di bumi.

  • Run Off

Run off ini merupakan kondisi ketika air yang terkumpul di daratan hasil dari hujan bergerak wilayah yang lebih tinggi ke wilayah yang lebih rendah. Air-air kemudian mengalir kembali lagi ke laut dan kemudian akan mengulang proses siklus hidrologi dari awal.

  • Infiltrasi

     

Selain mengalir ke laut, air hasil dari hujan juga bisa mengalami proses infiltrasi. Infiltrasi ini merupakan proses ketika air meresap ke pori-pori tanah, Air itu lantas disebut dengan air tanah.

Nantinya, air-air dari tanah itu akan tetap mengalir ke laut, tetapi prosesnya lebih lama dari run off.

  • Intersepsi

Intersepsi ini merupakan kondisi ketika air hujan yang turun ke bumi terlihat tertahan ketika mengguyur permukaan tanaman.

Air yang jatuh di tanaman itu memang tidak langsung jatuh ke tanah karena air yang jatuh tertampung lebih dulu oleh bagian-bagian dari tanaman.

Akibatnya dari proses ini adalah ada air hujan yang tidak jatuh ke tanah, tetapi langsung menguap setelah terpapar langsung sinar matahari.

 

Jenis Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu siklus pendek, sedang, dan panjang.

  • Siklus Hidrologi Pendek

Siklus hidrologi pendek disebut pendek karena siklus air hanya melewati tahapan penguapan, kondensasi, dan presipitasi tanpa adanya adveksi.

Artinya, pada siklus ini air mengalami penguapan, kemudian dikumpulkan di atmosfer sehingga berubah menjadi cair lagi, setelah itu turun lagi ke laut menjadi sebuah air hujan, dan terus berputar seperti itu.

  • Siklus Hidrologi Sedang

Siklus Hidrologi sedang ini sedikit berbeda dengan yang pendek. Dalam siklus hidrologi sedang, hujan yang turun terjadi di wilayah daratan sehingga air hujan kembali lagi ke laut atau sungai.

Nah dalam proses hidrologi sedang ini terjadilah proses adveksi dimana awan bergerak berpindah posisi karena adanya angin sebelum menurunkan hujan.

Setelah air jatuh ke daratan kemudian melewati tahapan run off dan infiltrasi.

  • Siklus Hidrologi Panjang

Siklus hidrologi panjang pada umumnya terjadi di wilayah dataran tinggi, seperti pegunungan dan juga wilayah-wilayah dengan iklim subtropis.

Sama seperti siklus pendek dan sedang, siklus ini juga tetap dimulai dengan penguapan air ke atmosfer menjadi gas dan kemudian dikondensasikan menjadi zat cair lagi. Namun, yang membedakan dari siklus lainnya adalah, awan ketika melewati siklus hidrologi panjang tidak langsung menurunkan air hujan.

Pada tahapan penguapan hidrologi panjang, selain evaporasi dan transpirasi, penguapan juga dilakukan dengan sublimasi karena berada di dataran tinggi.

Setelah proses sublimasi, awan akhirnya menurunkan hujan dalam bentuk partikel padat atau yang disebut dengan salju.

Salju yang turun ke bumi itu kemudian menjadi satu dan berubah menjadi sebuah gletser. Setelah menjadi gletser, partikel itu kemudian mencair akibat suhu panas dari matahari. Gletser itu kembali berubah menjadi cair dan akhirnya masuk ke tahapan run off dan juga infiltrasi.

Demikianlah penjelasan mengenai siklus hidrologi yang merupakan penjelasan dari proses terjadinya hujan. Di Sampoerna Academy menerapkan metode pengajaran yang siap untuk masa depan dengan 21st Century Learning. Metode ini diterapkan di semua kelas untuk memotivasi siswa mengeksplorasi, berkolaborasi, kreativitas, serta menerapkan pengetahuan dan keterampilannya.

Untuk mendukung metode itu tentu guru akan memfasilitasi pembelajaran melalui kerja kelompok dan skenario pembelajaran kehidupan nyata.

Tertarik bergabung dengan Sampoerna Academy? Yuk daftar! Untuk informasi mengenai pendaftaran, silakan klik link ini.

Source:
Kompas.com – Tahapan siklus hidrologi