Jerome Seymour Bruner adalah seorang psikolog Amerika yang terkenal karena kontribusinya dalam dunia psikologi dan teori belajar kognitif. Salah satu penemuan hebatnya adalah teori belajar Bruner, yang mulai diperkenalkan pada tahun 1966.
Menurutnya, anak-anak membangun pengetahuan dan pemahaman melalui pengalaman aktif dengan dunia di sekitar mereka. Penasaran lebih dalam mengenai teori Bruner? Simak artikel ini!
Apa Itu Teori Belajar Bruner dan Mengapa Penting?
Teori Bruner merupakan teori pembelajaran yang meyakini bahwa individu bisa membangun pengetahuannya sendiri melalui proses berpikir, mencari pola, dan menafsirkan informasi berdasarkan pengalaman dan eksperimen.
Melalui teori ini, Bruner berpendapat bahwa kegiatan belajar akan lebih efektif apabila siswa bisa menemukan sendiri aturan atau kesimpulan tertentu. Ia juga percaya bahwa pembelajaran bukan sekadar menerima materi atau informasi, tetapi melibatkan interaksi aktif antara siswa dan lingkungannya.
Berdasarkan penelitian mahasiswa Universitas Tadulako, penerapan teori Bruner mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran simetri lipat. Selain itu, teori ini membantu meningkatkan motivasi dan keterlibatan aktif siswa.
Spiral Curriculum
Spiral curriculum atau kurikulum spiral menekankan pada pengulangan konsep-konsep dasar dan utama secara terus-menerus. Namun, pada setiap pengulangan, kompleksitas dan kedalamannya akan semakin meningkat.
Pengulangan tersebut memberikan pengalaman pada siswa. Sehingga, mereka bisa menguasai materi kompleks dengan lebih baik secara bertahap.
Teori Discovery Learning
Teori Discovery Learning termasuk teori belajar Bruner yang populer akhir-akhir ini. Discovery learning yang juga dikembangkan oleh Jerome S. Bruner ini menekankan pada penemuan sendiri oleh siswa.
Bruner menyatakan bahwa siswa tidak boleh mendapatkan materi dalam bentuk akhir, tapi harus mencari dan menemukan sendiri. Melalui teori discovery learning, siswa bisa terlibat aktif dalam mengerjakan tugas, menemukan pola, atau memecahkan masalah.
Teori ini membantu siswa memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen sebagai bagian dari proses membangun pengetahuan. Dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator saja, bukan pemberi informasi.
Teori Scaffolding
Konsep utama teori Scaffolding yaitu pemberian bantuan kognitif sementara untuk mendukung siswa mencapai kemampuan tertentu. Jadi, guru akan menyesuaikan tingkat pengajaran berdasarkan potensi masing-masing siswa.
Siswa dengan kesulitan belajar tinggi mendapatkan lebih banyak bimbingan. Kemudian, guru akan mengurangi tingkat dukungan hingga siswa menjadi mandiri, seiring mereka mempelajarinya.
Tahapan Teori Belajar Bruner
Bruner berpendapat bahwa anak-anak mampu memahami materi yang kompleks jika penyampaiannya menggunakan metode yang tepat. Teori belajar Bruner menjelaskan tiga tahapan yang harus siswa lalui untuk memahami materi baru, yaitu sebagai berikut.
1. Enactive atau Enaktif
Pada tahapan enactive atau enaktif, siswa atau individu akan belajar melalui tindakan fisik dan pengalaman langsung dengan benda atau objek di sekitar mereka. Melalui tahap ini, siswa akan memanfaatkan inderanya untuk memanipulasi atau mengotak-atik benda atau objek.
2. Iconic atau Ikonik
Selanjutnya, pada tahap ikonik atau iconic, siswa mulai merepresentasikan informasi dan pengetahuan melalui gambar dan visualisasi verbal. Siswa belajar mengenal melalui bentuk perbandingan dan perumpamaan.
3. Symbolic
Terakhir, tahap symbolic atau simbolik, di mana siswa mampu menggunakan simbol, kata, dan bahasa untuk memahami dan menyampaikan informasi baru. Tahap ini membantu dalam pengembangan kemampuan berpikir abstrak dan logis.
Contoh Penerapan Teori Belajar Bruner
Di Indonesia, teori belajar Bruner mulai banyak diterapkan karena memberikan pengalaman langsung yang membantu meningkatkan pemahaman siswa. Contoh penerapannya pada pembelajaran Matematika, yaitu:
- Guru menunjukkan gambar satu loyang pizza dari kardus atau kertas yang terbagi menjadi enam sama besar.
- Guru menjelaskan bahwa setiap potong bernilai 1/6 dari keseluruhan.
- Selanjutnya, guru mensimulasikan situasi, seperti saat siswa memakan dua potong di antaranya, maka sisa pizza adalah 4/6.
- Dengan cara ini, siswa belajar memahami pecahan melalui contoh nyata dan visual.
Sudah Paham Apa Itu Teori Belajar Bruner?
Teori belajar Bruner menekankan pentingnya pengalaman aktif siswa dalam membangun pengetahuan dan pemahaman baru. Dengan pengalaman tersebut, maka siswa akan lebih mudah mempelajari materi kompleks, guna meningkatkan prestasi belajarnya.
Sampoerna Academy adalah sekolah berstandar internasional di Indonesia yang menerapkan sistem pembelajaran aktif untuk membangun pemahaman siswa. Melalui metode STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), siswa akan membuat proyek-proyek kreatif dan inovatif sebagai hasil dari pemahamannya.
Yuk, isi formulir di bawah ini dan bergabunglah bersama Sampoerna Academy untuk mendapatkan sistem pembelajaran yang modern dan berstandar internasional!