B.F Skinner merupakan seorang psikolog asal Amerika yang merilis sebuah teori belajar Skinner pada tahun 1930-an. Teori tersebut mengutarakan bahwa proses pembelajaran dapat terjadi setelah adanya pemberian positive and negative reinforcement serta punishment. Cari tahu lebih lanjut kekurangan dan kelebihan serta contohnya melalui ulasan berikut!
Apa Itu Teori Belajar Skinner?
Teori belajar B.F. Skinner merupakan proses pembelajaran yang terjadi ketika seseorang menerima stimulus yang memicu respons, lalu respons tersebut diperkuat melalui penguatan. Pola ini mengarahkan terbentuknya perilaku yang dikondisikan.
Pandangan Skinner tentang belajar sebagai hasil dari konsekuensi, dipengaruhi oleh hukum akibat dari Edward Thorndike. Menurut hukum ini, respons yang menghasilkan hasil yang menyenangkan, akan cenderung diulang dan menjadi kebiasaan ketika menghadapi stimulus serupa.
Kelebihan dan Kelemahan Teori Skinner
Tiga kelebihan Teori Skinner, yakni:
- praktis,
- mudah diterapkan, dan
- efektif membentuk perilaku melalui penguatan.
Penerapan teori ini cocok untuk pembelajaran keterampilan dan pengelolaan kelas, karena fokus pada perilaku yang teramati.
Namun, kelemahannya terletak pada:
- Pengabaian aspek kognitif dan emosional,
- Terlalu mengandalkan motivasi eksternal, serta
- Kurang cocok untuk pembelajaran yang membutuhkan pemahaman mendalam atau berpikir kritis.
Operant Conditioning
Operant conditioning menurut B.F. Skinner adalah proses pembelajaran di mana terjadi pembentukan perilaku melalui penguatan. Penguatan bisa bersifat positif (memberi hadiah) atau negatif (menghindari hukuman), dan bertujuan untuk meningkatkan atau menurunkan suatu perilaku.
Konsep pengkondisian operan ini memiliki pengaruh besar terhadap pandangan tentang perkembangan anak dan proses belajar. Intinya, Skinner percaya perilaku anak bisa terbentuk dan mengalami perubahan melalui penguatan positif dan negatif.
Teori ini juga turut berperan dalam perkembangan teori perilaku kepribadian, yang menyatakan bahwa pengalaman yang telah dipelajari seseorang mempengaruhi respons orang tersebut terhadap situasi.
Positive Reinforcement
Dalam teori belajar B.F. Skinner, penguatan merujuk pada segala sesuatu yang meningkatkan kemungkinan munculnya kembali suatu perilaku, baik melalui cara positif maupun negatif, sehingga berperan penting dalam pembentukan karakter.
Penguatan positif terjadi ketika suatu tindakan diperkuat dengan memberikan stimulus yang menyenangkan. Misalnya memberikan hadiah atau pujian kepada anak yang merapikan kamarnya.
Negative Reinforcement
Selain penguatan positif, ada pula penguatan negatif. Penguatan negatif berfungsi untuk memperkuat suatu perilaku, namun caranya berbeda. Alih-alih memberikan stimulus menyenangkan, pemberian penguatan negatif terjadi dengan menghilangkan atau menghindari situasi yang tidak menyenangkan.
Sebagai contoh, seorang anak membersihkan kamarnya agar terhindar dari hukuman. Tindakan tersebut menjadi lebih mungkin terulang, karena berhasil menghindari konsekuensi yang tidak mereka inginkan.
Punishment
Menurut B.F. Skinner, hukuman juga berperan penting dalam proses belajar. Hukuman berarti pemberian konsekuensi yang tidak menyenangkan, yang bertujuan untuk menurunkan atau menghentikan suatu perilaku.
Hukuman positif dapat berupa penambahan stimulus yang tidak disukai, seperti dimarahi atau dipukul. Sebaliknya, hukuman negatif terjadi ketika mengambil sesuatu yang menyenangkan, misalnya mencabut hak bermain atau mengambil mainan kesayangan, agar tidak mengulangi perilaku tersebut.
Contoh Penerapan Teori Belajar Skinner
Tiga contoh penerapan teori ini dalam konteks nyata, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Penguatan Positif
Contohnya, guru mendorong perilaku yang mereka inginkan dengan memberikan penguatan positif, seperti pujian atas partisipasi aktif siswa di kelas. Dalam konteks pendidikan, pujian, apresiasi, atau hadiah bisa berperan sebagai penguat utama yang efektif.
2. Penguatan Negatif
Contoh bentuk penguatan negatif adalah siswa yang menyelesaikan tugas tepat waktu akan mendapatkan kebebasan dari pekerjaan tambahan. Ini mendorong siswa untuk berperilaku positif, demi menghindari konsekuensi yang tidak mereka sukai.
3. Hukuman
Hukuman bertujuan untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. Adapun penerapan hukuman positif, yaitu dengan menambahkan konsekuensi yang tidak menyenangkan, misalnya memberikan tugas tambahan.
Sedangkan penerapan hukuman negatif yakni dengan mencabut sesuatu yang menyenangkan, misalnya mengurangi waktu istirahat. Anda dapat menggunakan keduanya untuk menekan perilaku negatif.
Menerapkan Teori Belajar Skinner untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak
Teori belajar Skinner sangat berguna untuk membantu perkembangan anak secara kompleks dan menyeluruh. Nah, jika Anda ingin memastikan pembelajaran yang lebih sesuai dengan kekuatan anak. Pastikan kurikulum dan pendekatan belajar di sekolah anak sudah tepat, seperti di Sampoerna Academy.
Sampoerna Academy mengintegrasikan kurikulum internasional dengan pendekatan STEAM sekaligus fasilitas belajar yang lengkap dan berkualitas terbaik. Daftarkan anak Anda sekarang dan mulai perjalanan pendidikan cemerlang bersama kami.