Mei 3, 2022

Pengertian Perkembangan Kognitif, Teori Fungsi dan Contohnya

perkembangan kognitif

Proses internal yang terjadi di dalam susunan saraf saat seorang manusia melakukan kegiatan berpikir dinamakan sebagai perkembangan kognitif. Jean Piaget, seorang profesor yang kali pertama menjelaskan mengenai teori dari perkembangan terhadap kognitif yang sifatnya konstruktivisme. Meskipun diketahui bahwa perkembangan ini memiliki dua teori, kognitif dan sosial.

Jean Piaget menjelaskan mengenai skema-skema terkait cara dan bagaimana seseorang mampu memberi persepsi mengenai lingkungan lewat beberapa tahapan. Selain itu, profesor lainnya seperti Lev Vygotsky juga tak mau kalah dengan mencetuskan teori lain dari adanya perkembangan terhadap kognitif ini, karena itulah istilah tersebut memang sangat untuk diketahui lebih lanjut.

Pengertian Perkembangan Kognitif

Apa itu perkembangan kognitif? secara bahasa kognitif yang artinya pengertian atau mengerti. Dan kognitif diartikan sebagai proses internal di dalam pusat susunan saraf saat manusia sedang melakukan proses berpikir. Meisser menyebut cognition sebagai perolehan, dalam penggunaan pengetahuan lewat penataan.

Sederhananya perkembangan kognitif adalah perkembangan dari kognisi yang mempengaruhi aliran kognitif yang juga disebut sebagai perilaku dan tingkah laku dari seorang anak dengan didasarkan pada kognisi. Merupakan tindakan dalam mengenal dan memikirkan sesuatu di mana perilaku atau tingkah laku ini terjadi.

Kognitif juga disebut sebagai serangkaian aktivitas mental yang membuat seseorang mampu melakukan hubungan, menilai sesuatu, mempertimbangkan sesuatu hingga memberi tanggapan terhadap suatu peristiwa. Secara umum, kognitif terjadi terhadap seseorang yang mendapatkan gagasan, ide dan pemecahan masalah yang muncul dari dalam dirinya sendiri.

Pengertian Perkembangan Kognitif Menurut Para Ahli

  • Williams dan Susanto

Menurut Williams dan Susanto disebutkan bahwa perkembangan kognitif merupakan cara bagaimana seseorang bisa memecahkan suatu masalah dengan melihat dari cara orang tersebut melakukan sesuatu. Melakukan sesuatu sebagai sikap dalam menghadapi sesuatu, bisa dalam waktu dekat maupun lambat..

  • Meisser

Messier menyebut kognitif sebagai hal yang membahas mengenai tiga konsep penting, berupa perolehan, penataan dan proses penggunaan dari pengetahuan serta pengalaman yang didapat. Kognitif sebenarnya memiliki pengertian yang sangat mudah untuk dipahami, yakni terkait tentang bagaimana perolehan, penataan hingga proses penggunaan pengetahuan.

  • Gagne dan Drever

Gagne menilai kognitif sebagai proses di dalam terkait ilmu pengetahuan yang diperoleh, kondisi ini muncul saat orang sedang berpikir. Sementara itu, Drever meyakini bahwa kognitif sebagai istilah umum yang dipakai dalam memahami suatu metode yang diterapkan dalam pembelajaran.

Girls play slides in the playground. selective focus

Teori Belajar Kognitif

  • Proses Lebih Penting Ketimbang Hasil

Cara berpikir yang mulai harus dibangun, mengedepankan proses sebagai hal yang lebih penting ketimbang hasil yang didapat. Gagasan ini diklaim penting karena lewat pembelajaran segala ilmu pengetahuan bisa didapat. Untuk tidak terjerumus dalam kecelakaan, maka perlu membangun dan memperbaiki cara berpikir lebih dulu.

  • Persepsi

Persepsi sangat penting dijaga dalam memahami suatu proses, ini menjadi hal yang utama dalam prosesnya. Seperti misalnya pencapaian tujuan akan memperlihatkan perilaku seseorang yang sebenarnya. Hal ini dilihat dari cara yang digunakan baik atau tidak, sehingga pemahaman akan persepsi ini mampu berkolaborasi dengan sangat baik.

  • Tahap Belajar

Materi merupakan ringkasan dari segala jenis informasi terkait ilmu pengetahuan, dalam prosesnya belajar bukanlah hal yang mudah. Proses paling sudah harus dipahami lebih dulu sebelum seseorang mengerjakan sesuatu. Karena itulah, pembelajaran memang sangat penting bagi pelajar atau murid untuk digunakan sebaik-baiknya.

  • Siswa Aktif

Peserta didik wajib aktif dalam pembelajaran, karena memang hal ini sudah seharusnya dilakukan oleh mereka. Selain cerdas dalam memahami kondisi, siswa yang aktif berpikir mampu mempercepat pemahaman dirinya akan sesuatu yang harus dikalahkan di dunia pendidikan dan bidang ilmu.

  • Pikiran Kompleks

Hal ini diperlukan guna memahami informasi secara lengkap dan tidak salah, alias tepat terkait sesuatu yang sedang terjadi. Pemahaman yang tidak komprehensif terhadap suatu informasi juga akan membawa dampak buruk. Apalagi dalam hal ini yang dipahami adalah sebuah ilmu pengetahuan, tentu bukan sembarangan.

Teori-teori Perkembangan Kognitif Menurut Para Ahli

  • Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

Termasuk dalam jenis teori konstruktivis yang menjelaskan jika anak akan terus melakukan interaksi dengan lingkungan sekitar. Hasil interaksi berupa suatu hal yang berkaitan dengan skema dan terkenal dengan istilah schemal. Di dalam skema tersebut juga memiliki ilmu pengetahuan yang fungsinya membantu individu melakukan interpretasi terhadap lingkungan.

Tahap perkembangan kognitif menurut Piaget sebagai tahap anak berkembang dalam rentang waktu tertentu. Hal ini termasuk ke dalam kebiasaan yang dilakukan si anak, meskipun kondisi yang muncul berbeda-beda. Termasuk dalam memahami dan mengamati ilmu pengetahuan di sekitarnya.

  • Teori Perkembangan Kognitif Lev Vygotsky

Lahir sebagai ahli psikologi, Lev Vygotsky merupakan seorang profesor yang berasal dari Rusia dan sangat terobsesi dengan perkembangan kognitif anak. Bahkan teori yang ia kemukakan berhasil menjadi pegangan atau landasan dasar adanya teori perkembangan kognitif hingga saat ini. Dimana teori ini sangat menekankan perananan lewat interaksi sosial.

Vygotsky memilih untuk melakukan suatu penelusuran terkait cara interaksi sosial yang dilakukan dan dialami oleh anak-anak. Proses yang Vygotsky lakukan sesuai dengan keputusan yang diambil sebenarnya sangat memberi harapan. Keyakinan bahwa perkembangan fungsi mental anak dapat muncul lewat interaksi sosial dan bukan dari individu.

Baca juga: Memahami Stratifikasi Sosial dan Faktor Terbentuknya

Fungsi Kognitif

Melalui kecerdasan yang dimiliki setiap orang, tentu adanya kemampuan dalam melakukan identifikasi. Baik itu terhadap objek yang baik maupun yang lainnya, fungsi dari adanya kecerdasan kognitif membawa seseorang menjadi daya tarik orang lain. Terlepas dari itu, berikut beberapa fungsi yang dimunculkan lewat hal-hal berikut ini.

  • Mempunyai perasaan dan merasakan serta mengenali.
  • Kemampuan dalam mengolah bahasa untuk komunikasi.
  • Fungsi eksekutif, memori dan daya ingat anak.
  • Perhatian kecil yang muncul terhadap suatu bidang.

Pendekatan Kognitif

Istilah pendekatan kognitif digunakan dalam menyatakan tingkah laku seseorang sudah mengalami proses mental. Kondisi ini nantinya bakal meningkatkan kemampuan dalam hal menilai, membandingkan hingga menanggapi stimulus dan bahkan sebelum adanya reaksi. Pendekatan ini menekankan pada isi pikiran manusia.

Kondisi ini juga dipengaruhi usia, semakin bertambah umur seseorang maka juga akan lebih banyak mendapat pengalaman serta pemahaman mengenai kehidupan. Pendekatan kognitif juga melihat adanya perkembangan dari tingkah laku seseorang, semakin cerdas dalam memberi penilaian dan melakukan analisis serta menyimpulkan sesuatu.

Full shot kids playing with paper

Tahap Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif pasti dialami oleh semua orang, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa pastilah mengalami situasi ini. Karena itu muncul tahap-tahap dalam perkembangan kognitif dengan memiliki beberapa ciri tertentu. Perkembangan ini juga memuat hal-hal berbeda, dari situasi yang dialami hingga proses pemikiran, berikut beberapa tahap tersebut.

  • Tahap Sensorimotor (18-24 bulan)
  • Tahap Pra-operasional (2-7 tahun)
  • Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)
  • Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas)

Tiga Level Perkembangan Kognitif

  • Mengingat dan Memahami

Tingkat kemampuan paling rendah, namun dalam hal ini anak atau seseorang sudah dituntut untuk mengenal sesuatu baik berupa benda maupun sifat kelakuan. Bisa itu pengalaman dan ilmu pengetahuan, apabila mengacu pada taksonomi bloom.

  • Mengaplikasikan

Pada level ini tingkat kemampuan berpikir seseorang bertambah lebih tinggi ketimbang level yang pertama. Dalam hal ini peserta didik dituntut untuk mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang sebelumnya sudah diingat dan dipahami.

  • Menganalisis, Evaluasi dan Ciptakan

Menjadi tingkat level paling tinggi dari kedua level sebelumnya, tingkatan yang membuat seseorang atau peserta didik untuk dapat melakukan analisis hingga evaluasi. Jika mengacu pada taksonomi Bloom, level ini mencakup analisa, evaluasi dan melakukan kreasi.

Ranah dan Aspek Kognitif

  • Pengetahuan (C1)

Perkembangan dan kecerdasan kognitif merupakan pengetahuan awal, dalam hal ini seseorang hanya mengetahui sesuatu bisa yang terjadi pada bayi dan anak balita. Tanpa harus memikirkan sesuatu tersebut.

  • Pemahaman (C2)

Dialami seseorang ketika usia baru memasuki tujuh hingga 11 tahun, kecerdasan kognitif dalam pemahaman membuat anak tak hanya tahu sesuatu. Tapi juga memikirkan terkait apa sesuatu tersebut, hingga akhirnya mengenalnya..

  • Aplikasi (C3)

Perkembangan kecerdasan kognitif selanjutnya memasuki level pengaplikasian, setelah mengetahui dan memahami terkait sesuatu. Maka proses selanjutnya adalah pengaplikasian dan kondisi ini biasanya dialami saat berusia 12 tahun.

  • Evaluasi (C5)

Evaluasi menjadi tingkatan selanjutnya dari perkembangan kecerdasan kognitif, hal ini muncul setelah seseorang sudah mengalami tahap mengetahui, memahami dan melakukan tindakan tersebut dalam bentuk aplikasi secara nyata.

  • Mencipta (C6)

Merupakan aspek terakhir dari kecerdasan kognitif, sekaligus puncak dari perkembangan kecerdasan kognitif pada manusia. Tentunya seseorang dapat dikatakan berada di tahap ini setelah melalui tahap-tahap sebelumnya.

Contoh Perkembangan Kognitif

  • Perkembangan yang berkaitan dengan bunyi atau suara, contohnya mendengar, bernyanyi, memainkan alat musik termasuk dalam aspek auditori.
  • Perkembangan yang berkaitan dengan penglihatan dan pengamatan, termasuk dalam aspek visual dalam perkembangan kognitif.
  • Adanya perkembangan kemampuan anak dalam kelancaran gerak motorik halus, seperti berjalan, melukis, menggambar termasuk dalam aspek kinestetik.

Demikian penjelasan mengenai perkembangan kognitif, mulai dari pengertian, teori, fungsi hingga tahap perkembangan serta contoh yang dialami. Sampoerna Academy sangat memahami tentang kondisi perkembangan dan kecerdasan kognitif anak, karena hal ini berkaitan dengan kemampuan dalam proses pembelajaran.

Sampoerna Academy memiliki para tenaga pengajar yang mampu membawa anak berkembang tidak hanya dalam kemampuan ilmu pengetahuan. Tetapi juga perkembangan dalam bertanggung jawab, membentuk karakter anak sesuai dengan kepribadian yang baik. Sampoerna Academy menerapkan kurikulum internasional yang memiliki banyak manfaat.

Referensi
Neliti.com – Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget