Kepemimpinan menjadi fungsi manajemen dalam mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi hingga melakukan pengawasan terhadap orang lain agar bisa melakukan tugas yang sudah direncanakan,sehingga sasaran atau tujuan bisa tercapai. Sampoerna Academy membangun program pengembangan gaya kepemimpinan anak sejak usia dini.
Sampoerna Academy menawarkan pendidikan berkualitas tinggi mulai dari anak-anak hingga ke jenjang perguruan tinggi. Menganut kurikulum internasional yang tentunya unik dan inovatif, dengan tujuan agar para siswa mendapatkan pengalaman belajar hingga tumbuh berkembang menjadi pribadi dan percaya diri serta memiliki gaya kepemimpinan tersendiri.
Program pengembangan gaya kepemimpinan di Sampoerna Academy berdasar pada kurikulum yang dipakai. Para orang tua tidak perlu khawatir dengan bagaimana karakter kepemimpinan anak akan dibentuk. Berikut ini dasar yang menjadikan program pengembangan gaya kepemimpinan anak di Sampoerna Academy adalah yang terbaik.
Metode Belajar 21st Century Learning
Metode belajar sambil praktek yang diterapkan di dalam semua kelas, tujuannya untuk memotivasi siswa agar mampu melakukan eksplorasi, kolaborasi, kreativitas dalam penerapan pengetahuan dan keterampilan. Anak akan mendapatkan kontrol pada dirinya sendiri, sesuai dengan pengertian kepemimpinan berupa manajemen diri dalam mencapai tujuan atau target.
Siswa akan belajar mengenai tanggung jawab pribadi dan mengembangkan keterampilan interpersonal. Dibantu oleh para guru yang akan memfasilitasi pembelajaran lewat kerja kelompok, di mana salah satu siswa akan memimpin kelompok tersebut bekerja mencapai target belajar yang sudah ditetapkan.
STEAM
Sampoerna Academy memiliki metode pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics). Disiplin ilmu yang terkandung dalam sistem pembelajaran STEAM sangat unik dan inovatif. Tak hanya mampu digunakan membantu anak-anak memahami dunia secara menyenangkan, tetapi juga secara lebih komprehensif.
Manfaat STEAM akan dirasakan para siswa dari tingkat dasar dan seterusnya, khususnya dalam hal memecahkan dan menganalisis masalah. Dengan menggunakan perangkat teknologi disertai strategi pembelajaran kolaboratif dari seluruh kurikulum Sampoerna Academy. Dengan begitu akan melahirkan banyak lulusan dengan tipe kepemimpinan yang diharapkan.
Project Based Learning
Program pengembangan gaya kepemimpinan di Sampoerna Academy juga mengacu pada sistem pembelajaran unggulan. Dalam hal ini Sampoerna Academy menerapkan sistem Project Based Learning (PBL). Sebuah pendekatan yang mengharuskan siswa terlibat langsung dalam penyelesaian masalah.
Fungsi kepemimpinan dapat dilihat dari bagaimana anak menyelesaikan masalah, pribadi mereka akan dikolaborasikan dengan siswa lain dalam sistem kerja kelompok. Sistem pendekatan ini terbukti mampu mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di abad ini, seperti kreativitas dan inovasi, komunikasi dan kolaborasi hingga pemikir kritis dalam pemecahan masalah.
Pengembangan Gaya Kepemimpinan Sampoerna Academy
Gaya kepemimpinan mengacu pada perilaku karakteristik seseorang saat memimpin, memberi arahan, memberi motivasi hingga membimbing dan mengelola sekelompok orang. Siswa Sampoerna Academy diajarkan praktik ini lewat kerja kelompok berbasis metode belajar 21st century learning, keahlian STEAM dan project based learning.
Pemimpin hebat dapat memberi inspirasi, bisa itu gerakan politik hingga gerakan perubahan sosial dan memberi motivasi orang lain agar tampil berkreasi dan berinovasi. Para peneliti telah mengembangkan teori dan kerangka kerja berbeda, agar memungkinkan orang melakukan identifikasi dan memahami gaya kepemimpinan yang berbeda.
Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan ini mengacu pada keputusan pemimpin yang memperhitungkan masukan dari orang yang dipimpinnya. Suara-suara dari orang yang dipimpin dilontarkan secara bebas, sehingga membuat para pemimpin memiliki pandangan dari sisi berbeda terkait masalah yang sedang dihadapi.
Identifikasi masalah dan penyelesaian masalah dengan gaya kepemimpinan demokratis sangat dikembangkan di Sampoerna Academy lewat tiga dasar yakni 21st century learning, keahlian STEAM dan project based learning. Pemecahan masalah dirasa sebagai usaha bersama hingga mampu memperkuat kerja sama tim antara pemimpin dan masanya.
Kepemimpinan Strategis
Gaya kepemimpinan strategis dikembangkan dengan menempatkan seorang pemimpin di antara tugas dan tujuan yang harus dicapai. Pemimpin dalam hal ini akan diberikan kesempatan untuk semakin berkembang lewat tugas yang diberikan. Sama ketika siswa Sampoerna Academy dihadapkan dengan masalah untuk diselesaikan.
Sampoerna Academy mengembangkan gaya kepemimpinan strategis bagi para siswa lewat pembelajaran di seluruh tingkat. Karakter para siswa benar-benar dibentuk sesuai program pengembangan ini guna mencapai tujuan yakni berusaha mengimbangi dan memastikan kondisi tetap kondusif dan stabil.
Kepemimpinan Transformasional
Seiring perkembangan teknologi yang pesat dan kemajuan jaman, Sampoerna Academy sangat memahami kebutuhan pasar. Karena itulah para siswa dibekali karakter dengan gaya kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional adalah usaha untuk selalu memberi perubahan ke arah yang lebih baik.
Perubahan ini bisa dimulai dari penambahan keahlian dan kemampuan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan. Pemimpin dengan gaya transformasional akan selalu memberi dorongan agar orang-orang yang dipimpinnya keluar dari zona nyaman. Sampoerna Academy mengasah kemampuan para siswa lewat pemberian tugas baru yang secara bertahap tingkat kesulitannya naik.
Dengan pemberian tugas baru tersebut, para siswa akan merasa tertantang untuk menyelesaikannya sesuai dengan gaya kepemimpinan transformasional. Tujuannya jelas, mampu mengerjakan tugas dan menyelesaikannya secara efisien. Tentunya penerapan pengembangan gaya kepemimpinan ini dilakukan secara kelompok.
Kepemimpinan Birokrasi
Sampoerna Academy tegas dalam menerapkan segala jenis aturan, hal itu juga diterapkan dalam pengembangan gaya kepemimpinan birokrasi. Yakni bagaimana siswa menjalankan tugas dengan mengacu pada SOP dan ketentuan yang berlaku. Pada umumnya gaya kepemimpinan birokrasi dapat ditemukan di perusahaan dengan budaya kerja tradisional.
Sistem kerja di mana senioritas masih menjadi praktik umum yang terjadi, pendekatan yang dilakukan pemimpin birokrasi biasanya bersifat konservatif dan sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan. Meski terkesan out of the box, Sampoerna Academy menyisipkan beberapa hal baik dari gaya kepemimpinan ini kepada para siswa.
Sampoerna Academy mengubah gaya kepemimpinan birokrasi yang dipandang buruk menjadi lebih baik lewat beberapa masukan yang diambil untuk para siswa. Para siswa hanya menyerap hal-hal baik yang terkandung dalam gaya kepemimpinan ini, khususnya dengan mengesampingkan penerapan politik.
Gaya kepemimpinan sangat penting untuk menumbuhkan karakter siswa yang dimulai dari tingkat dasar sampai ke tingkatan terakhir. Sampoerna Academy memberi fasilitas penunjang agar para lulusan memiliki karakter pemimpin terbaik. Tentunya lewat pendidikan berkualitas tinggi yang diterapkan di seluruh tingkatan pendidikan.
Sampoerna Academy menawarkan kurikulum internasional inovatif dan unik, disertai dengan tenaga pengajar profesional di bidangnya. Selain itu para siswa juga ditunjang dengan fasilitas mewah dan lengkap serta modern, menawarkan program ekstrakurikuler yang menarik dan memberikan rasa aman serta nyaman bagi anak untuk belajar.
Berpacu dengan perkembangan era digital, model pembelajaran yang ditawarkan Sampoerna Academy tentu menjadi pilihan terbaik. Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan Sampoerna Academy, sekolah internasional ini merupakan pilihan terbaik bagi siswa yang ingin mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi.
Mari bergabung dengan Sampoerna Academy dan jadilah bagian dari komunitas yang memprioritaskan pendidikan berkualitas tinggi dengan metode pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada siswa. Daftar disini!
Download Sampoerna Academy Booklet disini.
Artikel menarik lainnya:
