Digital Parenting: Cara Cerdas Mengasuh Anak di Era Digital!

Aug 12, 2024 by Admin

Internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Pasalnya, internet menawarkan begitu banyak informasi dan hiburan. Oleh karenanya, tidak mengherankan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2017 mencapai 143,26 juta pengguna, sedangkan pada 2024 mencapai 221,56 juta pengguna. Ini berarti terjadi peningkatan sebesar 24,64% dalam kurun waktu enam tahun terakhir.

Dengan pertumbuhan yang begitu pesat, menarik untuk melihat seberapa besar kontribusi pengguna internet dari kalangan anak-anak dan bagaimana pola penggunaan internet mereka?

Penggunaan Internet di Kalangan Anak-Anak

Menurut APJII, pada tahun 2024, anak-anak di bawah usia 12 tahun menyumbang 9,17% dari total pengguna internet di Indonesia, atau setara dengan sekitar 20,38 juta anak.

Sementara itu, data dari BPS menunjukkan bahwa pada 2020, pengguna internet di kalangan anak usia 5-12 mencapai 9,55% dan meningkat menjadi 12,43% pada 2022. Sebaliknya, kelompok usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun justru mengalami sedikit penurunan pada rentang waktu yang sama.

Selain digunakan untuk belajar, anak-anak dan remaja memanfaatkan internet untuk berbagai aktivitas lainnya. Survei KPAI selama pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa aktivitas online mereka cukup beragam, mulai dari chatting dengan teman, menonton YouTube, mencari informasi, hingga bermain game online.

Namun, kurangnya pengawasan dan aturan yang jelas dari orang tua membuat anak-anak rentan terhadap berbagai risiko di dunia digital, mulai dari kecanduan gadget, paparan konten negatif, hingga menjadi korban cyberbullying

Guna mencegah hal ini terjadi, penting bagi orang tua untuk menerapkan prinsip digital parenting. Dengan begitu, anak-anak dapat belajar menggunakan teknologi secara aman, bertanggung jawab, dan produktif.

Apa Itu Digital Parenting?

Digital parenting adalah pola asuh yang bertujuan untuk membantu anak memanfaatkan teknologi secara positif. Dalam metode ini, orang tua harus mengajarkan anak tentang etika digital, keamanan online, serta cara membedakan informasi yang benar dan salah.

Dengan begitu, anak dapat tumbuh menjadi penggunaan internet yang cerdas dan bertanggung jawab, serta mampu menggunakan teknologi secara bijak untuk belajar dan pengembangan diri.

Pentingnya Digital Parenting

Mengingat semakin maraknya penggunaan internet di kalangan anak-anak, peran orang tua untuk mengawasi dan membimbing mereka dalam menggunakan teknologi secara bijak menjadi semakin penting. 

1. Anak bisa mengakses banyak informasi

Internet memberikan akses informasi yang tak terbatas. Oleh karenanya, orang tua perlu mengarahkan anak untuk mencari informasi yang relevan, bermanfaat, dan sesuai dengan usia mereka.

2. Meningkatkan kreativitas

Dengan bimbingan yang tepat, anak bisa menyalurkan kreativitasnya melalui berbagai aplikasi digital, seperti menggambar, membuat musik, atau video. Mereka akan belajar mengekspresikan ide-ide mereka dan menghasilkan karya yang menarik.

3. Mengembangkan keterampilan teknologi

Di era digital saat ini, penguasaan teknologi semakin penting. Dengan mengajarkan anak Anda keterampilan seperti coding, desain grafis, atau penggunaan software sejak dini, Anda membekali mereka dengan kemampuan yang akan sangat berguna di masa depan.

4. Membangun koneksi global

Berkat internet, anak-anak dapat terhubung dengan teman-teman dari seluruh dunia. Selama dalam pengawasan dan bimbingan yang tepat, ini tentu menjadi kesempatan emas bagi anak untuk belajar tentang budaya yang berbeda, memperdalam pemahaman bahasa asing, dan membangun jaringan pertemanan lintas negara.

Tips Menerapkan Digital Parenting

1. Kenalkan anak pada teknologi

Sebagai orang tua, penting untuk memperkenalkan anak-anak pada teknologi secara bertahap dan dalam konteks yang positif. Mulailah dengan aplikasi atau situs web edukatif yang sesuai usia anak.

2. Tetapkan waktu layar yang jelas

Penggunaan gadget yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental anak. Untuk itu, orang tua harus menetapkan batasan waktu layar harian dengan tegas dan pastikan anak juga memiliki waktu untuk bermain di luar rumah dan berinteraksi secara langsung dengan teman-temannya.

Adapun, dikutip dari Siloam Hospitals, waktu layar yang ideal untuk anak adalah sebagai berikut.

  • Anak di bawah 1 tahun sebaiknya tidak mendapatkan paparan gawai sama sekali.
  • Anak usia 1-2 tahun hanya dibatasi untuk video call dengan keluarga.
  • Anak usia 2-6 tahun boleh menggunakan gawai maksimal 1 jam sehari.
  • Anak usia 6-12 tahun dapat menggunakan gawai maksimal 1,5 jam sehari.

3. Beri edukasi tentang konten positif dan negatif

Ajarkan anak untuk mengenali perbedaan antara konten yang positif dan yang tidak pantas. Jelaskan bahaya dari konten negatif, seperti kekerasan, ujaran kebencian, pornografi, atau hoaks. Selain itu, ajak mereka untuk selalu kritis terhadap informasi yang mereka temui dan mencari sumber yang terpercaya untuk memastikan kebenarannya.

4. Ajarkan anak melaporkan konten negatif

Ajak anak untuk berani melaporkan konten negatif seperti kekerasan atau ujaran kebencian yang mereka temui di internet. Caranya bisa dengan memberitahu orang tua atau menggunakan fitur pelaporan yang disediakan oleh platform tersebut. Ini adalah langkah penting untuk melindungi diri mereka dan menciptakan lingkungan online yang lebih aman.

5. Bicarakan tentang keamanan digital secara rutin

Lakukan diskusi terbuka dengan anak tentang pentingnya menjaga informasi pribadi. Jelaskan bahaya membagikan data pribadi, seperti alamat, nomor telepon, atau informasi sekolah, kepada orang asing di internet.

6. Gunakan fitur parental control

Jangan lupa untuk memanfaatkan fitur parental control yang tersedia di perangkat atau aplikasi guna memantau aktivitas online anak. Ini memungkinkan orang tua untuk membatasi akses ke konten tertentu dan melihat apa yang diakses oleh anak.

7. Jadilah role model yang baik

Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua. Oleh karena itu, pastikan Anda sebagai orang tua menunjukkan contoh penggunaan teknologi yang sehat dan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari. Hindari terlalu sering menggunakan gawai saat bersama anak.

Kesimpulan

Di era modern saat ini, digital parenting merupakan kunci untuk membantu anak-anak tumbuh menjadi pengguna internet yang cerdas dan bertanggung jawab. Dengan langkah-langkah yang tepat, orang tua dapat mengajarkan anak untuk menggunakan teknologi secara bijak, membantu mereka memanfaatkan internet sebagai sumber belajar dan kreativitas, sekaligus melindungi anak dari risiko yang ada. 

Sampoerna Academy pun telah menyadari pentingnya integrasi teknologi dalam pembelajaran. Penggunaan teknologi ini digunakan sebagai alat untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Di sisi lain, Sampoerna Academy juga memahami pentingnya pembatasan waktu layar, terutama pada anak usia dini.

Di level Playgroup dan Prekindergarten, Sampoerna Academy menerapkan batasan penggunaan gawai. Penggunaan gawai hanya dibatasi pada aktivitas-aktivitas tertentu seperti dance movement atau story telling menggunakan e-book. Hal ini dilakukan untuk memastikan perkembangan anak secara optimal, baik dari segi kognitif, sosial, maupun emosional.

Dengan demikian, Sampoerna Academy memberikan contoh yang baik tentang bagaimana teknologi dapat digunakan secara efektif dalam pendidikan anak usia dini, tanpa mengabaikan pentingnya perkembangan anak secara menyeluruh.

Nah, apakah Anda menginginkan yang terbaik untuk masa depan anak Anda? Sampoerna Academy menawarkan lingkungan belajar yang menginspirasi, di mana anak-anak tidak hanya diajarkan akademik, tetapi juga dibekali dengan keterampilan abad ke-21 yang penting, seperti kreativitas, berpikir kritis, dan kolaborasi.

Dengan kurikulum internasional berbasis STEAM, Sampoerna Academy juga mendorong anak-anak untuk menjadi pembelajar aktif yang selalu ingin tahu dan mengeksplorasi dunia di sekitar mereka. Selain itu, kami pun sangat memperhatikan tumbuh kembang anak secara holistik dengan menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang menarik dan mendukung minat serta bakat masing-masing anak.

Jadi, jangan ragu untuk mendaftarkan anak Anda di Sampoerna Academy. Kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia agar mereka siap menghadapi tantangan masa depan. 


 

Daftar Sekarang

Tim kami akan menghubungi Anda setelah Anda mengirimkan formulir.

*
Note Wa