Oktober 28, 2022

Yuk Cari Tahu Cara Kerja Disinfektan & Penggunaan yang Tepat

disinfektan

Disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme dan benda mati, contoh sederhana yang sering digunakan seperti creosote atau alkohol. Sama seperti antiseptik, fungsinya juga digunakan untuk membunuh kuman meskipun antiseptik diterapkan pada jaringan hidup atau manusia. Bahan ini penting digunakan untuk menjaga kebersihan, apalagi di tengah pandemi virus seperti Covid-19.

Salah satu cara memutus rantai penularan Covid-19 adalah dengan menjaga kebersihan dan membunuh virus penyebab Covid-19 sebelum menginfeksi manusia. Cara yang digunakan selain menggunakan antiseptik pada tangan dan bagian tubuh manusia, juga diperlukan disinfektan yang disemprotkan pada benda-benda di sekitar yang mungkin bisa menjadi tempat terpapar virus.

Di Sampoerna Academy, kebersihan sangat terjaga apalagi di dalam ruang belajar dan fasilitas-fasilitas yang tersedia. Ini dilakukan agar siswa-siswa dapat belajar dengan nyaman. Bahkan, keunggulan itu tidak hanya dinikmati oleh siswanya saja. Pendamping peserta didik juga dapat menikmati berbagai fasilitas yang selalu dijaga kebersihannya seperti ruang tunggu yang nyaman, food avenue, dan lain-lain.

Pengertian Disinfeksi

Disinfeksi adalah suatu proses yang dipakai untuk menghilangkan sebagian besar atau semua mikroorganisme patogen kecuali spora bakteri yang ada pada permukaan benda mati. Disebut juga dengan non-biologis, seperti pakaian, lantai dan dinding. Disinfeksi dipakai terhadap permukaan baik itu lantai, dinding, peralatan termasuk ruangan dan alat pelindung diri.

Perlu diketahui juga bilik disinfeksi, seiring munculnya pandemi Covid-19 dan digunakan banyak masyarakat. Desinfeksi permukaan tubuh yang tidak tertutup, pakaian dan barang-barang yang dipakai serta digunakan manusia. Berbagai macam cairan desinfektan yang biasa digunakan untuk bilik desinfeksi seperti diluted bleach, klorin dan sejenisnya.

Termasuk etanol 70 persen kuarterner, hidrogen peroksida dan yang lainnya, campuran ini disebut dengan desinfektan. Desinfektan yang digunakan guna mendesinfektan ruangan dan permukaan, termasuk lantai, perabot, peralatan kerja, pegangan tangga hingga alat transportasi yang kerap digunakan masyarakat.

Meskipun penyemprotan disinfektan ke tubuh bisa berbahaya terhadap membran mukosa seperti mata dan mulut. Sehingga penggunaan ini memunculkan risiko terhadap kesehatan dan merusak, semprotan langsung disinfektan langsung ke tubuh secara terus-menerus dapat menyebabkan iritasi kulit dan iritasi pada saluran pernapasan.

Pengertian Disinfektan

disinfektan

Disinfektan adalah agen antimikroba yang pembentukannya digunakan untuk menonaktifkan hingga menghancurkan mikroorganisme pada permukaan lembab. Meskipun dapat digunakan untuk membunuh mikroorganisme, tapi tak semuanya bisa mati dengan cara membuat disinfektan. Beberapa mikroorganisme ekstrim tetap harus memakai bahan-bahan kimia yang lebih keras.

Cara kerja disinfektan dengan cara menghancurkan dinding sel mikroba atau mengganggu metabolisme. Sementara biocides merupakan bahan kimia atau mikroorganisme yang dipakai untuk menghancurkan, menghalangi bakteri, jamur dan yang lain agar tidak berbahaya. Dalam pengolahan air limbah, disinfektan dengan klorin dan radiasi ulta-violet masuk sebagai pengobatan tersier.

Disinfektan hanya bisa diaplikasikan pada benda mati seperti instrumen dan permukaan, guna mengendalikan dan mencegah infeksi. Demi mendapatkan hasil terbaik untuk membunuh kuman, harus dipastikan konsentrat disinfektan dan penggunaannya secara tepat. Contoh mudahnya dan yang paling umum seperti alkohol, pemutih dan pembersih standar medis.

Meski disinfektan dibuat untuk menghancurkan mikroorganisme, namun bahan ini tidak mampu membasmi spora bakteri. Karena memang disinfektan tidak bisa membinasakan semua mikroorganisme. Namun hanya untuk mengurangi jumlah mikroorganisme hingga batas jumlah yang tidak membahayakan kesehatan.

Baca juga: Pengertian Tumor Otak, Penyebab, Jenis, & Pemulihan

Perbedaan Antiseptik dengan Disinfektan

Antiseptik adalah senyawa kimia yang dipakai untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang terdapat pada jaringan hidup. Seperti di permukaan kulit dan membran mukosa, tujuan penggunaan larutan ini adalah untuk mengurangi kemungkinan infeksi, sepsis atau pembusukan atau putrefaction.

Beberapa jenis antiseptik bisa germisida sejati digunakan untuk menghancurkan mikroba atau bakterisidal. Lainnya bersifat bakteriostatik dan hanya mampu mencegah serta menghambat pertumbuhan bakteri. Antiseptik dipakai untuk membersihkan luka, mensterilkan tangan sebelum tindakan sterilitas.

Contohnya seperti povidon iodin, kalium permanganat, hydrogen periksida dan alkohol. Pada umumnya hand sanitizer memiliki kandungan seperti antiseptik, termasuk alkohol 60-70 persen dan kadar bahan aktif pada antiseptik juga lebih rendah ketimbang disinfektan. Sementara disinfektan adalah bahan kimia yang dipakai untuk menghambat dan membunuh mikroorganisme.

Mikroorganisme yang bisa dibunuh seperti pada bakteri, virus dan jamur kecuali spora bakteri yang terdapat pada permukaan benda mati. Bisa itu furniture, ruangan, lantai dan lainnya, sementara tidak bisa digunakan pada kulit maupun selaput lendir karena adanya risiko membuat iritasi kulit hingga bahkan memicu munculnya kanker.

Berbeda dengan antiseptik yang memang ditujukan untuk disinfeksi pada permukaan kulit dan membran mukosa. Cairan disinfektan dipakai membersihkan permukaan benda, caranya diusapkan larutan disinfektan pada bagian yang terkontaminasi seperti pada lantai, dinding, permukaan meja dan lain sebagainya dengan teknik spray atau fogging.

Cara itu dipakai untuk mengendalikan jumlah antimikroba dan virus di ruangan yang memiliki risiko tinggi. Dalam ruangan yang sulit dijangkau, biasanya dipakai sinar UV namun menggunakan panjang gelombang tertentu. Proses ini akan mencegah penularan mikroorganisme patogen dari permukaan benda terhadap manusia.

Beberapa produk disinfektan yang direkomendasikan untuk diisinfeksi seperti sodium hipoklorit, amonium kuartener yang sejenis deterjen kationik, alkohol 70 persen dan hidrogen peroksida. Hal yang harus diperhatikan adalah petunjuk penggunaan pada label agar produk bisa dipakai dengan efektif sekaligus aman dalam cara membuat cairan disinfektan.

Selain itu perlu memperhatikan petunjuk penggunaan pada label agar produk bisa dipakai dan waktu kontak antara objek dengan larutan ini. Hingga 10 menit dan tergantung dari jenis disinfektan yang dipakai, kemudian perhatikan pula penggunaan sarung tangan serta pastikan ventilasi yang bagus dalam mengurangi peperangan saat menggunakan larutan ini.

Cara Kerja Disinfektan dalam Membunuh Virus dan Bakteri

disinfektan

Bagaimana cara kerja disinfektan membunuh virus dan bakteri, dalam hal ini bisa diambil contoh seperti virus Covid-19. Covid-19 memiliki lapisan dinding virus yang tersusun dari lipoprotein yang membungkus RNA di bagian dalamnya. Dibutuhkan bahan yang mampu merusak amplop dan material yang terdapat didalamnya agar virus ini bisa mati.

Amplop ini tidak bisa dihancurkan dengan menggunakan air saja, sehingga memerlukan bahan lain yang diperlukan. Termasuk alkohol atau surfaktan atau nama mudah lainnya adalah sabun, bahan lain yang bisa digunakan untuk menghancurkan virus Covid-19 adalah beberapa jenis disinfektan termasuk etanol, sodium hipoklorit, hidrogen peroksida dan amonium kuarterner.

Etanol dengan konsentrasi minimal 60 persen bisa melarutkan bagian lipid atau lemak dari dinding virus hingga membuatnya rusak. Hal ini didukung etanol yang mampu larut dengan air, sehingga sangat menguntungkan karena bisa menularkan virus yang amplopnya bersifat larut air atau juga non-lipophilic virus.

Bahan golongan klorin bisa membunuh virus dengan masuk menembus dinding virus dan merusak bagian dalamnya. Contoh bahannya seperti klorin dioksida, sodium hipoklorit dan asam hipoklorit, klorin adalah cairan yang mudah menguap dan berisiko mengganggu pernapasan jika terhirup dan menimbulkan sesak napas hingga iritasi paru-paru sesuai kadar paparannya.

Sementara itu Benzalkonium klorida sebagai salah satu surfaktan kationik yang banyak digunakan pada disinfektan yang mampu merusak dinding virus. Kemudian hidrogen peroksida yang termasuk pada senyawa oksidator, fungsinya sama yakni merusak dinding virus dan merusak material yang terdapat di dalam virus ini.

Project Students SA – G5 VARNAZ – HOW DOES DISINFECTANT WORK

disinfektan

Proyek cara kerja diisinfektan dikerjakan Varnas, siswa Sampoerna Academy L’Avanue Grade 5 dengan fokus bagaimana larutan disinfektan bekerja. Disinfektan tak dapat dipungkiri beberapa di antaranya baik untuk kesehatan namun sebagian bakteri bisa menimbulkan dampak yang merugikan bagi manusia yakni memunculkan rasa sakit hingga penyakit.

disinfektanMembunuh bakteri dan virus bisa dilakukan dengan cara mudah sederhana, contohnya penggunaan air bersih dan sabun. Cara lain dengan menggunakan disinfektan, Varnaz dalam penelitiannya ini ingin mengetahui sejauh mana efektivitas disinfektan yang paling ampuh dalam membunuh bakteri dengan mengamati pertumbuhan jamur.

disinfektanProyek yang dikerjakan Varnaz termasuk dalam penerapan Project Based Learning (PBL), sebuah pendekatan instruksional konstruktivis. Di mana Varnaz terlibat langsung dalam penyelesaian masalah sesuai dengan minat pribadinya. Penerapan ini juga disertai dengan kolaborasi dan pembelajaran personal yang ditekankan.

PBL termasuk dalam sistem pembelajaran STEAM (Sciene, Technology, Engineering, Arts and Math). Keahlian STEAM sangat penting dalam mempersiapkan alumni dalam karier para siswa di masa depan. Segera bergabung Sampoerna Academy, informasi lebih detail bisa didapat dengan mengakses tautan yang tersedia di akhir artikel ini, termasuk form pendaftaran.

Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna Academy silakan mengisi data di bawah ini.

[formidable id=7]

Referensi

Wikipedia