Agustus 4, 2022

Konsep Berpikir Sinkronik dan Penerapannya Pada Kejadian Lampau

konsep berpikir sinkronik

Waktu yang ada dalam kehidupan terbagi menjadi tiga, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa depan. Ketiga masa ini tentu saja meliputi kehidupan setiap individu. Kejadian pada masa lampu seringkali dibahas sebagai sebuah sejarah.

Dalam membahas sejarah tentu tidak semudah yang dibayangkan. Harus ada runtutan kejadian, waktu, dan aspek-aspek yang ada di dalamnya. Untuk itu, perlu dilakukan cara berpikir sinkronik agar sebuah kejadian di masa lampau dapat digali secara utuh.

Apa itu berpikir sinkronik? Lalu, bagaimana penerapannya pada sebuah kejadian yang sudah lampau? Yuk simak artikel berikut ini tentang beberapa hal mengenai berpikir sinkronik.

Pengertian Berpikir Sinkronik

Berpikir sinkronik berhubungan dengan suatu kejadian di masa yang terbatas. Sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘Syn’ yang berarti ‘dengan’ dan ‘Khronos’ yang berarti ‘waktu’ atau ‘masa’. Sinkronik adalah menyempit dalam waktu, melebar dalam ruang. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sinkronik berarti segala sesuatu yang bersangkutan dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi di suatu masa. 

Lebih mudahnya, sinkronik adalah sebuah metode pengembangan atau metode analisis yang dilakukan terhadap suatu kejadian di masa lampau pada masa yang tertentu, namun menekankan pada struktur, yaitu meluas dalam ruang.

Dalam metode ini, analisis dilakukan secara runtut setiap bagian yang berhubungan dengan kejadian masa lampau, dari mulai waktu kejadian, tempat, tokoh, sebab, dan dampak. Juga dari setiap aspeknya, baik sosial, ekonomi, politik, dan lainnya. Semua aspek dibahas dan dianalisis secara menyeluruh dan meluas.

Berpikir sinkronik seringkali digunakan dalam ilmu sosial.

Makna Dari Berpikir Sinkronik

Sebagaimana yang sudah dijelaskan mengenai arti dari berpikir sinkronik, dapat diambil garis besarnya. Yakni makna dari berpikir sinkronik adalah untuk melihat aspek sebenarnya yang menjadi pengaruh dalam terjadinya sebuah kejadian di masa lampau dan apa saja yang dipengaruhi dari adanya kejadian tersebut.

Jika dilihat lebih mendalam, berpikir sinkronik dalam mengkaji kejadian di masa lampau sangatlah penting, karena dapat mengurai dengan lebih mendetail dan menyeluruh di masa tertentu.

Baca juga: Pembelajaran Kontekstual, Pengertian, Manfaat & Prinsip

Ciri-ciri Berpikir Sinkronik

konsep berpikir sinkronik

Apa sajakah ciri-ciri dari berpikir sinkronik?

Berikut pembahasannya;

  1. Mengkaji kejadian yang terjadi di masa lampau

Tujuannya adalah untuk dapat lebih memahami apa yang terjadi pada masa lampau dengan runtut dan menyeluruh namun tetap fokus pada waktu tertentu.

Contohnya: Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Diharapkan dengan pendekatan berpikir sinkronik, kita dapat mengetahui apa saja yang sebenarnya terjadi pada masa kemerdekaan Indonesia saat itu, namun tetap berfokus pada waktunya, yakni 17 Agustus 1945. Sehingga kita mendapatkan banyak pengetahuan dan informasi mengenai hal-hal yang mempengaruhi kejadian tersebut di saat itu.

  1. Memiliki sifat horizontal

Meskipun pendekatan dengan berpikir sinkronik itu terbatas waktu, namun proses analisisnya dapat diperluas. Maksudnya adalah dalam proses analisisnya akan dilihat dari berbagai aspek yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kejadian tersebut. Dengan begitu, kita dapat memperoleh informasi mengenai kejadian di waktu tertentu namun dengan ruang lingkup analisis yang lebih luas sehingga mencakup semua aspek.

Ciri kedua ini, dapat menggambarkan makna sinkronik yang berarti meluas dalam ruang namun menyempit dalam waktu.

  1. Kajian yang lebih sempit

Sebagaimana arti dari berpikir sinkronik, yaitu menyempit dalam waktu, maka analisis pada suatu kejadian bisa saja menjadi lebih sempit.

Contohnya: Apabila harus menerapkan berpikir sinkronik pada beberapa kejadian di masa lalu, maka akan dipilih kejadian dengan waktu yang lebih sempit.

  1. Bersifat serius dan lebih sulit

Pada ciri keempat ini lebih menekankan pada detail analisis, yaitu dengan menganalisis suatu kejadian di masa lampau dengan lebih mendetail atau lebih mendalam. Penyempitan waktu dalam berpikir sinkronik dengan analisis yang mendalam dan detail, maka hasilnya akan lebih lengkap.

  1. Titik berat kajian pada struktur

Pada saat menganalisis suatu kejadian masa lampau, titik berat yang difokuskan adalah bagian struktur, mulai dari struktur sosial, masyarakat, politik, ekonomi, hingga budaya. Dengan begitu, data atau informasi yang didapat akan lebih lengkap untuk lebih memahami apa yang telah terjadi di masa itu.

Penggunaan Pendekatan Berpikir Sinkronik Pada Sejarah

Pendekatan dengan berpikir sinkronik dapat digunakan dalam analisis peristiwa sejarah. Konsep berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah artinya menganalisis suatu kejadian pada sejarah masa lampau dalam kurun waktu tertentu saja dengan runtut, mendetail, dan mendalam sehingga diperoleh data atau informasi yang lengkap.

Tujuan berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah adalah agar setiap kejadian dalam sejarah bisa dipahami lebih mendalam dan mempermudah kita dalam mengetahui informasi bukan hanya dari kronologinya saja, namun juga dari berbagai aspek lainnya.

Penerapan Pendekatan Berpikir Sinkronik

konsep berpikir sinkronik

Dalam melakukan analisis suatu kejadian dengan cara berpikir sinkronik, yaitu menggunakan 5w + 1H;

  1. What : Apa yang terjadi? Kita harus mengetahui secara garis besar mengenai apa yang terjadi pada kejadian yang sedang dianalisis.
  2. Who : Siapa saja yang terlibat dan siapa saja yang akan dianalisis?
  3. When : Kapan waktu kejadian itu berlangsung? Dengan pendekatan berpikir sinkronik, waktu kejadian difokuskan pada waktu tertentu yang lebih sempit.
  4. Where : Dimana kejadian pada masa lampau itu berlangsung?
  5. How : Bagaimana kejadian pada masa lampau itu dapat terjadi? Yakni dengan menitikberatkan pada proses terjadinya suatu kejadian lampau di waktu tertentu termasuk aspek yang dipengaruhi oleh kejadian itu.

Cara ini mempermudah proses analisis dengan cara berpikir sinkronik

Contoh Pendekatan Berpikir Sinkronik Pada Kejadian Masa Lampau

Beberapa contoh sinkronik adalah;

  1. Keadaan ekonomi Indonesia pada 1998

Pada 1998 keadaan ekonomi Indonesia sangat terpuruk. Kerusuhan terjadi dimana-mana. Presiden Soeharto pun mengundurkan diri. Hutang perusahaan dan negara banyak yang jatuh tempo, sehingga tidak sedikit perusahaan yang gulung tikar. Hal ini mempengaruhi peningkatan pada angka pengangguran.

Penurunan terjadi pada nilai tukar rupiah hingga mencapai RP.15.000,- per Dollarnya dan membuat harga barang melambung pesat. Hal ini berakibat pada inflasi yang tidak terkendali. Penurunan drastis juga terjadi pada pendapatan per kapita Indonesia dari 1.155 USD/kapita (1996) menjadi 610 USD/kapita (1998)

  1. Pembangunan pada era Orde Baru

Era Orde Baru terjadi pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Pembangunan Indonesia sangat pesat, namun tingkat korupsi meningkat.

Presiden Soeharto kala itu membuat program pembangunan jangka pendek yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita), dimana Repelita I berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari rata-rata 3% menjadi 6,7% per tahunnya. Juga meningkatkan pendapatan per kapita, dan menurunkan laju inflasi yang terjadi. Akan tetapi, pada masa ini terjadi kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir sinkronik berfokus pada kejadian masa lampau pada waktu tertentu, tetapi menggunakan analisis yang meluas sesuai dengan aspek yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh terjadinya kejadian itu.

Sesuai dengan ciri-cirinya, pendekatan berpikir sinkronik akan lebih mudah dengan menggunakan 5W + 1H untuk memperoleh hasil yang lebih runtut dan lengkap.

Itulah bagaimana konsep berpikir sinkronik dan penerapannya pada kejadian masa lampau. Sebagai sekolah dengan penerapan kurikulum terbaik dunia, Sampoerna Academy tentunya konsep berpikir sinkronik akan diajarkan. Ini sejalan dengan filosofi pengajaran Sampoerna Academy yang memotivasi siswa untuk bertanya, bereksplorasi, berinovasi dan berkomunikasi, serta memberikan keterampilan penting yang dibutuhkan untuk  kepemimpinan baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Selain itu, dengan metode pembelajaran berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Math), Sampoerna Academy mempersiapkan siswanya untuk memiliki landasan global dan kualifikasi akademik yang diakui secara internasional.

Untuk informasi lebih lanjut seputar info akademik, kunjungan sekolah, pendaftaran, beasiswa atau pertanyaan lainnya silakan mengisi form dibawah ini dan team kami akan segera membantu. Terima kasih.

[formidable id=7]

Referensi
Kompas