Desember 22, 2023

Mengenal Istilah Guilt Tripping dalam Mengasuh Si Kecil

Mengenal Istilah Guilt Tripping dalam Mengasuh Si Kecil

Mengasuh anak adalah proses yang kompleks dan membutuhkan pemahaman, keterampilan, serta kemauan belajar yang terus-menerus. Salah satu hal yang sering menjadi fokus orang tua dalam pengasuhan adalah kepatuhan anak. Orang tua sering menganggap anak yang patuh adalah tanda keberhasilan pengasuhan.

Namun, ada satu hal yang sering tidak disadari oleh orang tua dalam pengasuhan, yaitu penggunaan guilt tripping. Guilt tripping adalah perilaku orang tua yang membuat anak merasa bersalah untuk mendapatkan apa yang diinginkan. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang guilt tripping, termasuk pengertian, penyebab, dampak, serta strategi untuk mengatasi dan mencegahnya

Apa itu Guilt Tripping?

Guilt tripping adalah perilaku orang tua atau pengasuh yang membuat anak merasa bersalah untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Perilaku ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk ucapan, ekspresi wajah, atau tindakan.

Contoh guilt tripping adalah ketika orang tua mengatakan “Mama sedih kalau kamu tidak membantu mama di rumah.”, “Kamu tidak sayang dengan mama kalau tidak menghabiskan makan.”, atau orang tua yang sedih bahkan menangis ketika permintaannya tidak dipenuhi oleh anak.

Perilaku guilt tripping dapat berdampak negatif pada kondisi psikologis anak. Anak yang sering mengalami guilt tripping akan merasa tidak berharga, tidak mampu, dan tidak memiliki kontrol atas hidupnya. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi rendah diri, depresi, atau bahkan memiliki masalah perilaku.

Dampak Guilt Tripping pada Kesehatan Mental Anak

Pertama, guilt tripping dapat membuat anak menjadi merasa cemas ketika dihadapkan dalam sebuah pengambilan keputusan, dan anak cenderung sulit dalam mengendalikan emosi mereka. 

Guilt tripping juga dapat mempengaruhi bagaimana seorang anak dapat mengenai, memahami, dan mengekspresikan emosi mereka karena tumbuh dengan rasa bersalah yang tinggi. Sehingga, hal tersebut juga berpengaruh kepada tingkat kepercayaan diri mereka yang semakin rendah karena takut untuk melakukan kesalahan. 

Cara Mengatasi Guilt Tripping dalam Pengasuhan Anak

Mengatasi guilt tripping dalam pengasuhan anak adalah penting untuk menjaga kesehatan mental mereka. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu:

  1. Pahami perkembangan anak

Pahami tahapan perkembangan emosi dan kognitif anak. Hal ini akan membantu orang tua memiliki ekspektasi yang realistis tentang perilaku anak. Orang tua juga dapat lebih memahami mengapa anak terkadang melakukan kesalahan atau tindakan yang tidak diinginkan.

  1. Komunikasi yang terbuka dan empatik

Biasakan untuk membahas perasaan bersalah dengan anak. Ajarkan mereka bahwa perasaan bersalah adalah perasaan yang normal, tetapi juga ajarkan cara mengatasi perasaan tersebut secara sehat. Orang tua dapat melakukan ini dengan mendengarkan anak dengan penuh perhatian, tanpa menghakimi, dan menawarkan dukungan.

  1. Hindari guilt tripping

Hindari menggunakan taktik guilt tripping dalam pengasuhan. Guilt tripping adalah perilaku yang membuat anak merasa bersalah untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Perilaku ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak, seperti rasa tidak berharga, rendah diri, dan depresi.

  1. Beri contoh yang baik

Jadilah contoh yang baik bagi anak dalam mengelola emosi dan mengatasi perasaan bersalah. Tunjukkan kepada mereka bahwa penting untuk mengungkapkan perasaan secara terbuka dan sehat. Orang tua dapat melakukan ini dengan menunjukkan emosi mereka secara positif dan sehat, serta mengajarkan kepada anak cara mengelola emosi yang sulit.

Sampoerna Academy

Sampoerna Academy menawarkan berbagai program yang bertujuan untuk mengembangkan soft skill dan hard skill para siswanya. Selain itu, sekolah menawarkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan kreativitas, kepemimpinan, dan kerja tim mereka

Untuk mendukung pengembangan soft skill, Sampoerna Academy menerapkan kurikulum Social and Emotional Learning (SEL) yang membantu siswa memahami dan mengelola emosi mereka, mengembangkan hubungan yang positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Kami juga menawarkan berbagai program pendidikan kepemimpinan dan karakter yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan komunikasi siswa, serta rasa tanggung jawab sosial mereka.

Kunjungi situs web kami untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran dan biaya sekolah. Jadilah bagian dari Sampoerna Academy yang akan membantu mereka meraih impian kuliah di luar negeri! Ikuti proses penerimaan siswa baru tahun ajaran 2023-2024 disini. Recruitment Team kami akan segera menghubungi untuk memberi informasi lebih detail.

Download Sampoerna Academy Booklet for Free!