Model pembelajaran interaktif membuat siswa lebih aktif saat belajar di dalam kelas. Mereka tidak hanya mendengar, tetapi juga berdiskusi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. Dengan cara tersebut, proses belajar jadi lebih menyenangkan dan mudah dipahami, karena siswa terlibat secara langsung dan pengalaman mendalam.
Selain itu, siswa juga bisa mengembangkan keterampilan bekerja sama dan berkomunikasi, yang sangat penting di dunia nyata. Sampoerna Academy berkomitmen mencetak generasi unggul melalui pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), guna membekali siswa keterampilan abad ke-21.
Key Takeaways:
- Sampoerna Academy menerapkan pembelajaran interaktif, yaitu diskusi kelompok, role-playing, studi kasus, game-based learning, dan project-based learning.
- Demi meningkatkan kompetensi STEAM, model project-based learning dipadukan dengan pendidikan STEAM.
- Manfaat pembelajaran interaktif yaitu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, motivasi belajar, pemahaman materi, kerja sama dan komunikasi, serta kepercayaan diri.
Contoh Model Pembelajaran Interaktif di Sampoerna Academy
Sampoerna Academy menerapkan model pembelajaran interaktif guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa di dalam kelas. Contoh model pembelajaran di Sampoerna Academy adalah sebagai berikut.
1. Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok mampu menciptakan proses pembelajaran interaktif melalui kegiatan saling tukar pendapat, pengalaman, serta informasi. Saat berdiskusi, siswa akan berinteraksi dan saling membantu untuk memecahkan masalah dari guru.
Biasanya, guru akan membagi kelas menjadi kelompok kecil beranggotakan 3-5 siswa. Setelah itu, setiap kelompok mendapatkan permasalahan berbeda-beda untuk didiskusikan bersama anggotanya.
Selalu ada sesi presentasi untuk menyampaikan hasil diskusi masing-masing kelompok. Pada sesi presentasi ini, setiap kelompok bisa mendapatkan feedback atau umpan balik, baik itu dari guru ataupun siswa lainnya.
2. Role-Playing
Role-playing atau bermain peran adalah model pembelajaran interaktif yang mengajak siswa untuk memerankan tokoh atau situasi dalam materi yang sedang dipelajari. Dengan cara ini, siswa tidak hanya mendengarkan teori, tapi juga terlibat langsung dalam pengalaman yang dapat memperdalam pemahaman.
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran role-playing adalah sebagai berikut.
- Persiapan atau pemanasan: Guru akan memperkenalkan permasalahan atas materi yang akan dipelajari.
- Memilih pemain: Siswa dan guru membahas karakter dan menentukan siapa yang memainkannya.
- Menata panggung atau ruang kelas.
- Menyiapkan pengamat: Guru akan menunjuk siswa yang akan berperan sebagai pengamat.
- Memainkan peran: Siswa mulai memainkan peran dan guru sebagai fasilitator yang membimbing role-playing.
- Diskusi dan evaluasi: Guru bersama siswa mendiskusikan permainan dan melakukan evaluasi untuk perbaikan
- Berbagi pengalaman dan kesimpulan: Siswa berbagi pengalaman dan mengambil kesimpulan mengenai materi dalam role-playing.
3. Studi Kasus
Studi kasus adalah model pembelajaran interaktif yang mengharuskan siswa melakukan penelitian sosial atau ilmiah, lalu mengambil kesimpulannya. Melalui model ini, siswa secara individu atau berkelompok, bisa mendapatkan ilmu atau wawasan mendalam mengenai fenomena yang dipelajari.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis studi kasus butuh waktu, tenaga atau pikiran, dan juga wawasan yang luas, sehingga banyak diterapkan di jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama) atau SMA (Sekolah Menengah Atas). Langkah-langkah dalam pembelajaran berbasis studi kasus adalah sebagai berikut.
- Pemilihan kasus. Tahapan ini bisa dipilih oleh guru atau siswa sendiri.
- Pengumpulan data: Siswa akan mengumpulkan data dan informasi melalui sumber yang kredibel.
- Analisis data: Siswa melakukan pengolahan dan analisis terhadap data dan informasi yang didapatkan.
- Perbaikan (refinement): Siswa mengumpulkan data baru untuk penyempurnaan.
- Penulisan laporan. Siswa membuat laporan atau kesimpulan dari studi kasus yang sudah dilakukan.
4. Game-Based Learning
Berdasarkan hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, model pembelajaran interaktif game-based learning mampu meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas hingga 25-42%. Ciri khas model ini adalah menggabungkan kesenangan bermain game dengan proses belajar.
Melalui game-based learning, siswa akan mempelajari materi sederhana hingga kompleks melalui permainan-permainan seru. Contoh platform yang bisa membantu guru dalam menjalankan pembelajaran berbasis game adalah sebagai berikut.
- Educandy, yaitu platform yang menyediakan permainan seru untuk belajar sains, matematika, bahasa, dan sosial.
- Worldwall, yaitu platform paling populer karena memiliki banyak template dan mudah untuk digunakan.
- Marbel Budaya Nusantara, yaitu aplikasi untuk membantu siswa mempelajari budaya Nusantara.
- Khan Academy Kids, yaitu aplikasi permainan dan aktivitas seru untuk anak-anak.
5. Project-Based Learning
Model pembelajaran terakhir yaitu project-based learning atau pembelajaran berbasis proyek. Ciri khasnya terletak pada bagaimana siswa mengerjakan tugas nyata untuk mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.
Sampoerna Academy selalu melibatkan siswa untuk mengerjakan proyek yang relevan dengan bidang yang mereka minati. Penerapan project-based learning di Sampoerna Academy dipadukan dengan pendidikan STEAM (Sains, Technology, Engineering, Art, and Mathematics), sehingga menghasilkan temuan yang inovatif.
Pendekatan STEAM adalah pendekatan yang bisa memperkuat kompetensi 5C, yaitu creativity, communication, critical thinking, collaboration, dan character. Selanjutnya, siswa akan memamerkan dan mempresentasikan hasil pembelajaran berupa karya temuan di acara STEAM Expo yang diselenggarakan setiap tahun.
Beberapa karya STEAM dengan project-based learning dari siswa Sampoerna Academy adalah sebagai berikut.
- Hollow block with plastic waste mixture;
- PSB (Pollution Solver Bot);
- AI Powered Robot;
- Designing a hyperloop system;
- Producing fuel from trash;
- dan lain-lain.
Manfaat Penerapan Model Pembelajaran Interaktif
Penerapan pembelajaran interaktif di Sampoerna Academy memberikan banyak manfaat signifikan bagi siswa, terutama dalam mengasah keterampilan abad ke-21. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya.
1. Siswa Mampu Berpikir Kritis
Saat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, mereka memiliki kesempatan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran interaktif mendorong siswa untuk bertanya, memberi tanggapan, dan berdiskusi tentang materi yang dipelajari. Saat melakukan hal itu, siswa secara tidak langsung belajar untuk melakukan observasi dan menjadi lebih kritis.
2. Meningkatkan Motivasi Belajar
Model pembelajaran interaktif bisa membuat proses belajar jadi seru dan tidak membosankan. Komunikasi di kelas dari berbagai arah, mulai dari guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa lainnya.
Bukan hanya mendengarkan, siswa juga bisa mengajukan pertanyaan, memanfaatkan media ajar, dan lain sebagainya. Suasana belajar yang tidak hanya fokus pada guru adalah suasana belajar yang menyenangkan.
3. Meningkatkan Pemahaman Materi
Proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung bisa membantu meningkatkan pemahaman terhadap materi. Berbeda dengan jika siswa hanya mendengarkan materi dari guru, maka mereka cenderung akan lebih cepat melupakannya.
4. Melatih Kemampuan Komunikasi dan Kerja Sama
Sebagian besar model pembelajaran interaktif dilakukan secara berkelompok. Oleh sebab itu, model ini bisa melatih kemampuan komunikasi dan kerja sama, yang mana menjadi dua kemampuan penting di abad ke-21.
5. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Pembelajaran interaktif memberi siswa ruang untuk mengungkapkan ide, pendapat, serta mengajukan pertanyaan. Kebebasan tersebut membuat siswa merasa lebih dihargai, sehingga meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Yuk, Daftarkan Anak ke Sampoerna Academy!
Model pembelajaran interaktif seperti diskusi kelompok, role-playing, studi kasus, game-based learning, dan project-based learning bantu meningkatkan motivasi, pemahaman, dan kepercayaan diri siswa. Selain itu, kelima model tersebut juga melatih keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, komunikasi, dan kerja sama.
Sampoerna Academy adalah pilihan terbaik bagi Anda yang sedang mencari pendidikan berkualitas untuk anak. Selain menggunakan pembelajaran interaktif, Sampoerna Academy memiliki beberapa kelebihan lain, yaitu:
- Kurikulum berstandar internasional;
- Mendidik teori, eksperimen, dan STEAM project;
- Sarana dan prasarana standar internasional;
- Lingkungan belajar kondusif; dan
- Mudah melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Dari berbagai keunggulan tersebut, Sampoerna Academy jadi pilihan tepat bagi orang tua yang ingin memberikan anak pendidikan interaktif, guna mengembangkan keterampilan abad ke-21.