Pendidikan karakter di era digital kerap menjadi tugas yang perlu orang tua perhatikan dengan matang. Alasannya, karena era digital merupakan jembatan untuk mengakses informasi dengan mudah. Sementara pendidikan era digital mengkolaborasikan teknologi informasi dan komunikasi ke semua mata pelajaran.
Pada artikel ini, Anda bisa mengetahui betapa pentingnya pendidikan karakter bagi masa depan anak di era digital. Harapannya, dengan memahami pendidikan karakter pada masa teknologi yang pesat, anak mampu bertumbuh menjadi pribadi yang baik dan berkualitas di masa depan.
Memahami pendidikan karakter di era digital
Pendidikan karakter di era digital maksudnya adalah proses, baik tenaga pengajar maupun orangtua dalam mendidik anak, supaya memiliki kepribadian yang bermoral baik, di era internet yang masif.
Jika anak sudah memiliki karakter dan moral yang baik, nantinya mereka akan lebih bijak dalam menggunakan perangkat lunak maupun keras dalam menjalani aktivitas hariannya.
Mengapa pendidikan karakter di era digital sangat penting?
Ada 5 alasan mengapa pendidikan karakter di era serba digital sangatlah penting dan berpengaruh bagi anak-anak, yakni.
1. Membentuk kepribadian anak yang baik
Karakter anak dapat terus dibentuk, maka penting bagi orang tua untuk memfasilitasi pendidikan karakter bagi putra-putrinya sedini mungkin. Harapannya, anak bisa tumbuh dengan kepribadian yang baik, berbudi luhur, serta bermoral, terutama di era digital ini.
2. Memupuk empati dan toleransi
Dewasa ini anak-anak bisa dengan mudah mencari informasi mengenai budaya luar melalui internet. Tidak jarang anak-anak merasa budaya di negerinya sendiri lebih baik daripada budaya luar, sehingga pendidikan karakter untuk mengajarkan sifat saling menghargai perbedaan sangatlah krusial.
3. Mendorong kreativitas dan inovasi
Teknologi digital yang muncul di masa sekarang, memberikan kemudahan dalam mengakses berbagai inovasi. Namun, adanya pendidikan karakter, mampu menambah kemampuan anak berpikir kritis, kreatif, serta kolaboratif, sehingga solusi inovatif untuk menyelesaikan aneka tantangan dapat mereka ciptakan.
4. Mencegah cyberbullying
Etika yang wajib anak pelajari juga berkaitan erat dengan menghormati privasi orang lain dan menggunakan media sosial sebijak mungkin. Tidak lupa, anak-anak harus belajar cara mencegah cyberbullying (perundungan dunia maya) dengan berpikir secara bijak, sebelum mengutarakan pendapat, dan memahami perasaan orang lain.
5. Membangun koneksi global
Dampak positif dari pembentukan karakter sejak dini di era digital, dapat membuat anak mampu membangun koneksi secara global di kemudian hari. Sebab, pengembangan karakter dapat melatih keterampilan sosial anak, sehingga cara anak bekerja sama, kolaborasi, serta membina hubungan sehat dapat berpotensi menyukseskan anak.
Nilai-nilai yang harus ditanamkan di era digital
Di dalam proses mendidik anak menjadi jauh lebih baik, perlu pengajar serta orang tua ketahui, bahwa mereka juga wajib menanamkan aneka nilai karakter baik, seperti berikut.
1. Integritas
Salah satu nilai moral penting yang wajib Anda tanamkan pada anak adalah integritas. Integras di sini mencakup konsistensi, ketulusan, serta kejujuran, sehingga apabila anak sudah belajar mengenai integritas, anak akan terbentuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab serta kuat pendirian di masa depan.
2. Tanggung jawab
Pembentukan karakter pada anak juga tentu wajib melibatkan tanggung jawab. Nilai dari pendidikan karakter di era digital ini bisa pendidik atau orang tua mulai dengan cara mudah, yaitu menggunakan frasa ‘tanggung jawab’ di depan anak. Lalu, orang tua juga bisa memberikan tugas kecil, dan memastikan mereka melakukannya.
3. Rasa hormat
Materi pendidikan sekolah berkenaan dengan etika menghormati, kini sudah mulai diaplikasikan dalam Kurikulum Merdeka. Pembelajaran etika menghormati mencakup cara menghargai pendapat orang lain, menghormati perbedaan suku, ras, dan agama, hingga cara menahan diri untuk tidak melakukan perilaku negatif.
4. Kemandirian
Nilai kemandirian di sini berarti adalah kemampuan anak untuk mengatur waktu, mengambil inisiatif, berkomitmen pada tujuan, serta mengelola diri sendiri. Apabila seorang anak sudah mampu bekerja secara mandiri, tentu akan memudahkan dia di kemudian hari.
5. Keadilan
Cara anak mempelajari dan mempraktikkan nilai keadilan, sesungguhnya bisa Anda lakukan dengan sederhana. Contohnya, Anda bisa mengajari anak untuk bersikap baik pada siapa saja tanpa membeda-bedakan. Apabila nilai tersebut selalu anak lakukan, nantinya anak akan terbiasa untuk bersikap adil di mana pun dia berada.
6. Kreativitas
Kemampuan berpikir out of the box, menciptakan aneka solusi unik untuk menyelesaikan setiap persoalan, dan melatih imajinasi, berpotensi besar untuk masa depan anak.
Peran orang tua pada pendidikan karakter anak di era digital
Walaupun anak bisa menjalani pendidikan karakter di era digital di sekolah, pastikan Anda terus berperan dalam kehidupan mereka. Cara yang bisa Anda praktikkan bermacam-macam, mulai dari mencontohkan perilaku baik hingga memberikan edukasi tentang dunia digital.
1. Menjadi contoh yang baik
Anda tidak perlu mencoba memberitahu anak untuk selalu berperilaku baik. Cara mudah yang bisa Anda lakukan supaya anak selalu mengingat nilai yang Anda tanamkan adalah dengan memberikan contoh yang baik. Contohnya, Anda bisa memastikan menepati janji terhadap anak, dan meminta maaf ketika berbuat salah.
2. Komunikasi terbuka
Luangkan waktu Anda untuk berkomunikasi empat mata dengan anak. Berkomunikasi secara terbuka, mampu menumbuhkan rasa percaya diri anak, membuat mereka merasa didengarkan dan dihargai. Selain itu, cara berkomunikasi seperti ini bisa melatih anak mengambil keputusan di situasi sulit.
3. Tentukan screen time anak
Terlalu sering membiarkan anak berkutat dengan gawai sejak usia dini, bisa membuat anak kerap terpapar konten yang tidak sesuai usianya. Oleh sebab itu, coba tentukan screen time anak sesuai tingkat usianya.
Misalya, anak usia 2-6 tahun diberikan waktu maksimal 1 jam/hari. Sementara anak usia 6-12 tahun maksimal 1,5 jam/hari.
4. Pantau aktivitas anak di dunia maya
Pola pikir anak tidak hanya muncul karena lingkungan sekolah atau rumahnya, melainkan bisa melalui konten yang mereka tonton. Banyak efek negatif yang dihasilkan dari dunia maya, sehingga penting bagi orang tua untuk meluangkan waktu memantau aktivitas anak di dunia maya.
Contohnya, Anda bisa menggunakan media sosial yang sama dengan anak, atau memasang aplikasi pemantauan pada gawai anak.
5. Berikan edukasi tentang dunia digital
Teknologi dan aplikasi yang kini banyak beredar, tidak selamanya buruk. Namun, Anda bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, dengan memberikan anak edukasi mengenai dunia digital. Anda bisa mendorong anak menggunakan internet sebagai sumber belajar, dengan menunjukkan video tutorial atau buku elektronik.
Sempurnakan pendidikan karakter di era digital pada anak dengan Sampoerna Academy!
Mengajarkan anak untuk terus mengembangkan karakternya menjadi lebih baik, memang tugas yang cukup berat. Oleh karena itu, Anda juga mempunyai pilihan untuk menumbuhkan karakter anak dengan bantuan dari Sampoerna Academy, tempat anak mampu belajar dewasa, mandiri, serta percaya diri.
Sampoerna Academy menerapkan kompetensi 5Cs (Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity and Character) yang berfokus pada pengembangan karekter anak terutama di era digital.
Karekter yang ditanamkan Sampoerna Academy mengacu pada nilai budaya Asia, seperti ketertiban, keharmonisan sosial, dan rasa hormat yang tinggi. Nilai-nilai tersebut diharapkan mampu mengantarkan anak menuju masa depan yang cerah.