Membaca adalah keterampilan dasar yang dapat membantu kita membuka wawasan tentang dunia dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Namun, saat ini masih banyak sekali orang malas membaca.
Menurut data dari United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), indeks membaca masyarakat Indonesia baru saja mencapai angka 0,001. Yang dimana bahwa hanya sekitar seribu orang Indonesia hanya ada satu orang yang mempunyai minat membaca.
Namun, kamu tidak perlu khawatir! Ada beberapa trik yang bisa Anda coba untuk meningkatkan minat membaca Anda.
Mengapa Malas Membaca?
Terdapat beberapa alasan mengapa seseorang malas membaca, bisa dari bacaan buku yang tidak menarik sehingga orang tersebut cepat merasa bosan dan tidak termotivasi untuk membaca. Membaca memang bukan sesuatu yang instan dan membutuhkan proses. Untuk dapat memahami setiap kalimat dengan jelas, kamu harus membaca setiap kalimat yang membutuhkan konsentrasi dan juga kesabaran. Sementara itu, masyarakat Indonesia cenderung lebih memiliki sesuatu yang instan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika orang Indonesia cenderung lebih suka berinteraksi secara lisan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya acara talkshow, debat, dan diskusi yang ditayangkan di televisi. Acara-acara tersebut menjadi sarana bagi orang Indonesia untuk bertukar pikiran dan menyampaikan pendapat secara langsung. Selain itu, komunikasi lisan juga merupakan bagian dari budaya Indonesia. Sejak dulu, orang Indonesia sudah terbiasa berinteraksi secara lisan dalam berbagai kegiatan sehari-hari, seperti bercengkrama dengan teman dan keluarga, berdagang, dan bernegosiasi.Trik Membaca Bagi yang Tidak Suka Membaca
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk dapat memiliki minat baca yang tinggi:1. Membaca Nyaring
Salah satu tips yang diberikan oleh Jim Trelease, penulis buku The Read-Aloud Handbook menjelaskan bahwa pengalaman anak dalam awal membaca itu harus diberikan suasana yang menyenangkan sehingga mereka senantiasa gembira untuk mengingat pengalaman tersebut. Kegiatan membaca nyaring merupakan salah satu tips yang dapat membuat anak menjadi lebih suka membaca dan tidak memberikan mereka pengalaman yang menyakitkan tentang membaca. Membaca nyaring dapat dilakukan sendiri atau bersama teman. Jika membaca sendiri, kita dapat membacakan buku atau artikel kepada diri sendiri. Jika membaca bersama teman, kita dapat saling bergantian membacakan bacaan kepada satu sama lain.2. Membuat Jadwal Membaca yang Tepat
Saat membuat jadwal membaca, pertimbangkan waktu dan durasi yang sesuai dengan Anda. Jika Anda baru mulai membaca, Anda dapat memulai dengan jadwal yang singkat, misalnya 30 menit setiap hari. Setelah Anda terbiasa, Anda dapat meningkatkan durasi membaca Anda. Anda juga dapat menyesuaikan jadwal membaca Anda dengan minat Anda. Jika Anda menyukai bacaan nonfiksi, Anda dapat meluangkan waktu untuk membaca buku atau artikel tentang topik yang Anda sukai. Jika Anda menyukai bacaan fiksi, Anda dapat meluangkan waktu untuk membaca novel atau cerita pendek.3. Membuat Tantangan Membaca
Cara berikut untuk dapat meningkatkan minat baca anak adalah dengan memberikan mereka tantangan dalam membaca. Siswa akan menjadi lebih termotivasi jika diberikan tantangan. Maka dari itu, mereka akan mencoba untuk membaca dengan sungguh-sungguh untuk dapat membuktikan skill membaca kepada guru. Sebagai guru, jangan lupa juga untuk memberikan siswa penghargaan sehingga siswa merasa dihargai dan diakui terhadap usaha membaca mereka. Bentuk penghargaan tersebut dapat berupa pujian, piagam penghargaan, dan lain sebagainya.4. Membuat Majalah Dinding
Membuat majalah dinding adalah salah satu tips untuk dapat meningkatkan minat baca siswa. Majalah dinding yang dibuat bersama-sama dengan cara bergiliran dapat meningkatkan minat siswa untuk membaca dan menulis. Guru dapat mendorong siswa untuk membuat majalah dinding yang menarik dengan hiasan-hiasan yang dapat menarik perhatian mereka. Siswa dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok untuk mengisi majalah dinding. Waktu penggantian isi majalah dinding dapat ditentukan sesuai dengan level dan kemampuan siswa. Siswa juga dapat diminta untuk menuliskan saran atau refleksi dari apa yang mereka baca dan tulis. Dengan demikian, kegiatan membaca akan menjadi lebih bermakna.