Pendidikan multikultural termasuk dalam suatu pendekatan progresif yang tujuannya untuk mengubah pendidikan secara menyeluruh dengan kritikan dan kekurangan, serta kegagalan hingga praktek diskriminasi di bidang pendidikan. Bukan tanpa alasan mengapa pendidikan seperti ini ada, muncul berdasarkan cita-cita tentang keadilan sosial, persamaan pendidikan dan dedikasi.
Pendidikan ini mengakui adanya sekolah merupakan hal penting dalam meletakkan dasar untuk perubahan masyarakat. Khususnya dalam menghilangkan tekanan dan ketidakadilan, sementara tujuan utama dari pendidikan ini adalah memengaruhi perubahan sosial dengan menggabungkan tiga hal, diri sendiri, sekolah dan masyarakat.
Pengertian Pendidikan Multikultural
Pendidikan multikultural adalah salah satu jenis pendidikan yang berfokus pada pentingnya menghargai heterogenitas, termasuk pada suku, budaya, etnis dan masih banyak lagi. Pendidikan ini termasuk penting, diterapkan pada anak sejak dini. Untuk tumbuh menjadi generasi terhadap toleransi keberagaman.
Jenis pendidikan ini bisa diberi secara langsung oleh sekolah, lewat guru dan diterapkan orang tua di rumah. Pada umumnya, masing-masing individu cenderung membentuk konsep sendiri dan menyesuaikan terhadap fokus tertentu. Beberapa di antaranya fokus pada masalah institusional dan sistemik, terhadap standarisasi test dan ketidaksesuaian pembiayaan.
Pendidikan ini awalnya berkembang dari gagasan dan kesadaran interkulturalisme yang terjadi setelah Perang Dunia II. Muncul atas gagasan dan kesadaran mengenai perkembangan politik internasional terkait hak asasi manusia atau HAM. Selain itu juga pada kemerdekaan dari kolonialisme, diskriminasi rasial dan lain sebagainya.
Selain itu, jenis pendidikan ini melihat masyarakat secara luas berdasarkan pandangan bahwa sikap indiference dan non-recognition tak hanya berasal dari ketimpangan struktur sosial, tetapi juga berdasarkan keterbelakangan pendidikan interkultural yang mencakup subjek-subjek atas adanya ketidakadilan, kemiskinan, penindasan dan yang lainnya.
Pendidikan multikultural sangat dibutuhkan oleh Indonesia karena jika melihat dari konsep dasar pendidikan ini. Indonesia merupakan negara dengan banyak ragam, tak hanya suku dan budaya tetapi juga agama yang memang sudah melekat sejak kemerdekaan diraih di tahun 1945. Meski begitu, sudahkah penerapan pendidikan multikultural berhasil di negara ini.
Baca juga: Learning Management System: Kelebihan, Manfaat dan Contohnya
Tujuan Pendidikan Multikultural
Dalam suatu sistem pendidikan tentu harus memiliki tujuan yang dalam penerapannya diharapkan mampu memperbaiki kualitas hidup manusia. Termasuk juga pendidikan multikultural, pendidikan jenis ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Sama seperti pendidikan pada umumnya, berikut beberapa tujuan pendidikan multikultural.
- Membuat maksimal fungsi sekolah, khususnya dalam menghadapi keberagaman anak didik atau siswa yang diajar.
- Melakukan pelatihan terdapat peserta didik untuk bisa bersikap positif terhadap keberagaman, khususnya pada suku, etnis, budaya dan kelompok berbeda.
- Mengasah keterampilan sosial dari peserta didik, khususnya dalam melakukan interaksi di lingkungan yang heterogen.
- Melatih peserta didik dalam menerapkan cara hidup damai, khususnya dalam keberagaman kehidupan bersama.
Sama halnya dalam tujuan pendidikan agama Islam yang tak hanya sebatas mengisi pikiran siswa dengan ilmu pengetahuan. Tetapi juga membersihkannya, kondisi jiwa yang dibersihkan dan diisi dengan akhlak serta nilai-nilai yang baik. Selain itu dikondisikan agar biasa dalam menjalani hidup dengan baik, hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan multikultural.
Fungsi Pendidikan Multikultural
Sangat penting dalam menyadari bahwa sebuah identifikasi terdiri dari susunan hierarki, kurikulum dan pembelajaran tentu harus dimajukan lewat pengenalan identitas terlebih dulu. Karena itulah pendidikan multikultural dipakai, hal ini tak lepas dari fungsi yang diberikannya. Setidaknya ada beberapa hal yang menjadi fungsi jenis pendidikan ini, berikut di antaranya.
- Fungsi pertama pendidikan multikultural adalah sebagai langkah dalam menguatkan karakter terhadap peserta didik.
- Kedua adalah cara yang dipakai dalam mengajarkan kepada peserta didik jika konflik akan selalu ada, hal itu membuat mereka dapat mengedepankan perilaku positif meski beragam.
- Sebagai langkah dalam pembinaan dan pemahaman terkait pentingnya menjaga keutuhan bangsa yang di dalamnya memuat keberagaman.
Manfaat Pendidikan Multikultural
Pendidikan multikultural hadir di saat bersamaan adanya perkembangan sosial yang sejak awal terdiri dari budaya dari imigran. Beberapa negara ini memperlihatkan secara jelas bahwa pendidikan jenis ini memiliki pola tersendiri, dan sesuai dengan kesadaran serta proses pengolahan. Pendidikan multikultural diarahkan untuk mewujudkan beberapa manfaat berikut ini.
- Anak didik dalam hal ini siswa dan siswi memiliki kebebasan dalam mengekspresikan kreativitas mereka, tanpa perasaan khawatir mendapat perlakuan diskriminasi.
- Kemudian manfaat yang kedua adalah membuat peserta didik terlatih dalam menyikapi banyaknya keberagaman yang ada di lingkungan sekitar.
- Peserta didik diberi motivasi dengan menjadi sebuah agen perubahan sosial, diharapkan agar mampu menghapus tindakan rasial dan etnosentrisme.
Konsep Pendidikan Multikultural
Dikutip dari pernyataan Pusat Pendidikan Multikultural Universitas Washington, James Banks yang menegaskan bahwa konsep dasar pendidikan multikultural berasal dari setiap peserta didik yang diberi kesempatan sama dalam memandang suatu perbedaan dalam banyak hal. Seperti kondisi suku,budaya, jenis kelamin dan lain sebagainya layaknya pendidikan multikultural di Indonesia.
Para siswa berhak mendapatkan hal yang sama atau kesamaan dalam semua aspek pendidikan, dalam hal ini tenaga pengajar atau seorang guru harus memberi perhatian. Dan tak cukup sampai di situ, guru dan dosen juga harus memberi bimbingan dan arahan yang sama di semua peserta didik saat berada di dalam kelas.
Menerapkan konsep ini di sekolah diharap memberi dampak berubah pencegahan terhadap tindakan diskriminasi yang kemungkinan bisa datang di masa mendatang. Selain itu semakin banyak generasi yang menyadari betapa pentingnya dalam menjaga perdamaian, semakin kecil kemungkinan yang buruk muncul tindakan diskriminasi berupa rasial dan etnosentrisme.
Dimensi Pendidikan Multikultural
Masih sama dengan yang disebutkan James Banks, terkait adanya lima dimensi yang terdapat di dalam pendidikan. Dimensi yang ada ini nantinya dijadikan sebagai bahan bantuan, membantu guru dalam bersikap secara baik, benar dan sepantasnya pada perbedaan dari peserta didik karena memang saling berkaitan, berikut beberapa dimensi yang dimaksud.
-
Dimensi Integrasi
Dimensi yang di dalamnya membuat guru memiliki kecakapan di dalam integrasi beberapa materi berbeda, kemudian dijadikan menjadi satu kata kunci yang sama, Hasil dari integrasi selanjutnya masuk ke dalam kurikulum, tetapi dengan adanya penambahan materi secara multikultural sebagai dasar konsep pendidikan ini.
-
Dimensi Konstruksi
Dalam bahan kedua, pendidikan multikultural memiliki dimensi konstruksi yang lebih mengarah pada peserta didik. Pemahaman yang terdapat bisa dicapai peserta didik, hal ini dipengaruhi karena adanya ilmu pengetahuan yang mereka terima dan pelajari.
-
Dimensi Pengurangan Prasangka
Merupakan dimensi yang melibatkan peran guru, dalam hal menghilangkan berbagai prasangka terhadap suatu ras, agama hingga etnis. Yang artinya, guru harus memberi bentuk perilaku positif terhadap anak didik mereka ketika dihadapkan dengan keberagaman di sekolah. Perbedaan suku dan agama yang muncul bukan masalah besar.
-
Dimensi Pendidikan yang Sama
Dimensi pada pendidikan tampak sama dengan wujud yang sering kali guru memberi pengembangan kerja yang muncul di antara para siswa. Dimensi ini menjadi yang paling sulit dicapai guru, tentunya masih ada fase di mana guru harus membiasakan perilaku kompetitif.
-
Dimensi Pemberdayaan Budaya Sekolah dan Struktur Sosial
Dimensi tak dapat diterapkan atau dilakukan secara instan, namun mudah dilakukan apabila guru dan anak didik terlibat secara aktif. Guru wajib memberdayakan kembali di kelas setiap peserta berada di kelompok yang berbeda. Kemudian aktivitas ini disusun menjadi struktur sosial yang identik dengan karakteristik sekolah ini.
Prinsip Pendidikan Multikultural
- Menerapkan desain kurikulum beragam, kurikulum yang dibuat ini harus mampu mewakili pandangan banyak orang.
- Tidak memiliki penafsiran tunggal terhadap kebenaran yang terdapat di dalam sejarah yang dipelajari siswa di sekolah.
- Pencapaian kurikulum mengacu pada analisis komparatif yang muncul dari berbagai sudut pandang berbeda.
- Menjunjung tinggi adanya pemberantasan negatif terhadap ras, suku, budaya dan agama yang ada di lingkungan.
Demikian penjelasan mengenai pendidikan multikultural, mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, manfaat, konsep hingga dimensi yang ada di dalamnya. Di Sampoerna Academy lingkungan belajar diciptakan untuk mendorong budaya inovasi dan kolaborasi. Selain itu, integrasi komunikasi, kecakapan atas berbagai macam bahasa, dan kolaborasi dalam kerja tim membuat kami berbeda dari kebanyakan sekolah lain di Asia Tenggara.
Referensi
Journal.id