Maret 31, 2019

Selebrasi Sampoerna Academy Surabaya

The Celebration of Sampoerna Academy Surabaya

Mengenal bagaimana Seni diajarkan dan mendengarkan cerita pengalaman Gisella dan Gempi yang merupakan murid Sampoerna Academy di BSD.

 

Surabaya, 31 Maret 2019 – Sampoerna Academy, yang dikenal dengan sistem pendidikannya yang telah terbukti membantu anak-anak Indonesia menjadi pribadi unggul, mengadakan selebrasi gedung kampusnya di Surabaya. Kampus ini merupakan kampus keenam yang dibangun di Indonesia. Didirikan sebelumnya di Jakarta, Medan, BSD, dan Sentul, kampus Surabaya akan dimulai dengan kelas Playgroup dan Sekolah Dasar.

Sejak acara peletakkan batu pertama pada tanggal 17 Oktober 2018 yang lalu hingga saat ini, pembangunan gedung sekolah Sampoerna Academy di Surabaya sudah mencapai lantai 2, dimana hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru 2019/2020 di bulan Juli nanti akan terwujud sesuai jadwal. Mengingat antusiasme warga Surabaya akan adanya sekolah internasional ini dan keinginan mereka untuk dapat berbicara dengan seseorang yang sudah menyekolahkan anaknya di Sampoerna Academy, maka, Sampoerna Academy memutuskan untuk mengadakan acara berbagi pengalaman dengan mengundang Gisella Anastasia yang merupakan artis dan juga Ibu dari Gempita Nora Marten.

Dr. Mustafa Guvercin, Direktur Sampoerna Academy, menegaskan bahwa, “Sampoerna Academy menawarkan Kurikulum Cambridge dengan pembelajaran abad 21 dan digabungkan dengan metode STEAM yang dirancang khusus untuk mengembangkan cara berpikir anak-anak. STEAM merupakan perpaduan dari Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics yang diperkuat dengan empat kompoenen (4C) yakni: kreativitas, berpikir kritis, komunikasi dan kolaborasi. Keterampilan ini mendorong siswa-siswi kami untuk memecahkan masalah yang ada dan mendorong mereka menjadi innovator masa depan,” tambah Dr. Mustafa.

Sistem pendidikan dari Sampoerna Academy membuktikan bahwa siswa-siswinya memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengkomunikasikan apa yang mereka pelajari. Selain itu, berpikir secara internasional pun membutuhkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa yang berbeda dengan bahasa Ibu. Itulah sebabnya siswa-siswi Sampoerna Academy menggunakan bahasa Inggris sebagai Bahasa pengantar sehari-hari dalam instruksi dan menggunakan bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia dalam pelajaran terkait.­­­

Gisella Anastasia menambahkan, “Gempi berkembang menjadi anak yang percaya diri, mampu berpikir kritis, bisa berkomunikasi dengan baik dan jelas, dan juga memiliki perhatian terhadap orang-orang disekitarnya. Dia pun semakin lancar menggunakan Bahasa Inggris sehari-hari. Hal ini tentunya tidak terlepas dari cara Sampoerna Academy mengajarkan murid-muridnya cara belajar yang sesuai dengan pribadi mereka masing-masing.”

Sampoerna Academy dengan jalur lengkapnya dari playgroup hingga sekolah menengah adalah bukti sistem pendidikan internasional dengan nilai local (budaya Indonesia) yang menjamin siswa-siswinya siap untuk menjawab permintaan di masa depan. “Tujuan akhir kami adalah untuk mempersiapkan siswa-siswi kami secara akademis, social, dan emosional untuk siap melanjutkan pendidikan ke pendidikan tinggi, dan untuk membuat mereka menjadi entrepreneur dan/atau pekerja yang dibutuhkan untuk kemajuan negara kita. Kami sangat optimis bahwa Sampoerna Academy akan dirangkul oleh orang tua di sini, bersama-sama, kita bisa membentuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia di Surabaya,” simpul Dr. Mustafa. (*)