Februari 28, 2022

Pengertian dan Sejarah Tahun Kabisat

tahun kabisat adalah

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Pada dasarnya bumi membutuhkan waktu sebanyak 365.25 hari untuk memutari matahari, gerakan ini disebut sebagai satu tahun matahari. Namun dalam kalender masehi angka tersebut dibulatkan menjadi 365 hari, tahun kabisat adalah ketika adanya penambahan sisa 0,25 dalam kalender masehi ditambah satu hari ke sistem penanggalan setiap empat tahun.

Penambahan satu hari pada tahun kabisat diberikan pada bulan Februari, jika pada tahun biasa Februari hanya memiliki 28 hari maka pada tahun kabisat menjadi 29 hari. Perhitungan tersebut memang dibuat demikian agar menggenapi perhitungan kalender dan menjadi akurat. Jika setiap tahun dibulatkan maka dalam empat tahun nyaris kekurangan satu hari, tahun baru bisa lebih awal.

Pengertian Tahun Kabisat

Tahun kabisat ada pada kalender masehi dan terjadi setiap empat tahun sekali, hal ini terjadi karena bumi memerlukan waktu sekitar 365 hari dan enam jam untuk mengorbit matahari. Bumi membutuhkan waktu sekitar 24 jam atau satu hari untuk berputar pada porosnya, dalam proses pergerakan bumi terhadap matahari, tahun tidak memiliki hari yang pasti.

Karena itulah hampir setiap tahun di kalender masehi dibulatkan menjadi 365 hari, meski demikian sisanya tidak hilang. Dan sebagai pengganti hari itu, Nasa menambahkan satu hari ke kalender masehi setiap empat tahun. Perhitungan Nasa dilakukan dengan mengurangi enam jam atau seperempat hari dari tahun 2017, 2018 dan 2019.

Sementara Nasa menggantinya di tahun 2020, inilah alasan mengapa tahun kabisat terjadi pada 2020 lalu. Tahun kabisat tahun berapa saja dihitung berdasarkan formula di atas, sehingga bisa dipastikan bahwa selama sekali dalam empat tahun secara otomatis akan muncul tahun kabisat, jumlah hari dalam satu tahun pada tahun kabisat adalah 366 hari.

Tahun kabisat menjadi tahun penting karena pada tahun ini kalender masehi sesuai dengan tahun matahari. Tahun matahari merupakan tahun yang dibutuhkan bumi melakukan perjalanan mengelilingi matahari. Contohnya, Juli musim panas jika tidak ada tahun kabisat maka jumlah waktu yang hilang bisa bertambah menjadi hari, minggu hingga bulan.

Jika perhitungan tersebut berjalan terus-menerus maka beberapa ratus tahun kemudian Juli akan berubah menjadi bulan musim dingin. Selain bumi, planet lain juga memiliki tahun kabisat karena orbit planet mengitari matahari dan berotasi pada sumbunya tidak sempurna. Fenomena planet mengitari matahari ini berlaku di hampir seluruh planet lain dalam sistem tata surya.

Baca juga: Yuk Mengenal Lebih Dalam Semaphore: Sejarah, Manfaat dan Gerakan

Sejarah Tahun Kabisat

Tahun kabisat adalah tahun yang pertama kali dicetuskan oleh seorang astronom bernama Sosigenes Alexandria, yang saat itu sudah hidup di masa kepemimpinan Julius Caesar. Sosigenes menghitung jika bumi memerlukan waktu selama 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 5 detik. Guna mengelilingi matahari dalam orbitnya dan untuk memudahkan perhitungan.

Sebelum tahun kabisat, masyarakat zaman dulu mengenal bulan kabisat sementara ahli sejarah masih belum meyakini cara bangsa Romawi mempertahankan dan menjaga sistem kalendernya. Bangsa Romawi seperti tidak terlalu yakin dengan seluruh sistem penanggalan, kalender Romawi sebelumnya memiliki 11 bulan ditambah dengan periode musim dingin.

Panjang musim dingin yang bervariasi ini menyebabkan kalender Romawi tidak dapat untuk dipatenkan, hingga bangsa tersebut menggantinya dengan bulan Januari dan Februari yang baru guna mengatasi kondisi tersebut. Romawi menerapkan bulan kabisat yang juga dikenal dengan Macedonius, fungsinya untuk membedakan sistem penanggalan dengan solar.

Macedonius tak diterapkan antara bulan namun di sela-sela bulan Februari dengan alasan berkaitan lunar cycles. Meski demikian, sistem ini justru membuat bingung hingga pada akhirnya di zaman Julius Caesar kalender Romawi dan solar tidak lagi sinkron. Sejarah memperkirakan hanya ada lima juta orang di dunia yang lahir pada 29 Februari.

Perhitungan Tahun Kabisat

Dimulai dari memilih tahun mana yang akan dihitung, kemudian periksa tahun tersebut apakah habis dibagi empat dan hasilnya adalah bilangan bulat tanpa sisa. Apabila hasilnya tidak demikian, seperti pada tahun 1997 maka tahun tersebut bukan tahun kabisat. Jika iya, seperti 2012 maka bisa dilanjutkan ke poin berikutnya.

Periksa kembali apakah tahun tersebut habis dibagi 100, jika habis dibagi empat tetapi tidak habis dibagi 100 maka tahun tersebut adalah tahun kabisat. Jika habis dibagi empat dan 100 seperti 2000 maka langkah perhitungan bisa dilakukan ke poin selanjutnya. Periksa kembali tahun tersebut, jika habis dibagi 100 tetapi tak habis dibagi 400 maka tahun itu bukan tahun kabisat.

Cara perhitungan ini juga bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan, tahun kabisat berapa tahun sekali. Mereka yang lahir di tahun kabisat disebut leaplings dan tak bisa merayakan hari lahir tiap tahun, meskipun usia mereka tetap dihitung per hari bukan per empat tahun, inilah istimewanya tahun kabisat.

Demikian penjelasan mengenai tahun kabisat, pengertian, sejarah dan cara perhitungan. Di Sampoerna Academy, pembelajaran tentang sains juga merupakan bagian dari kurikulum yang diajarkan. dikenal dengan istilah STEAM.

STEAM adalah pendekatan pendidikan untuk pembelajaran yang menggunakan Sains, Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika sebagai titik akses untuk membimbing penyelidikan siswa, dialog, dan pemikiran kritis. Hasil akhirnya adalah siswa yang berani mengambil risiko, terlibat dalam pembelajaran berdasarkan pengalaman, bertahan dalam pemecahan masalah, merangkul kolaborasi, dan bekerja melalui proses kreatif. Inilah para inovator, pendidik, pemimpin, dan pembelajar abad ke-21.

Dapatkan info lebih lanjut seputar STEAM Learning di Sampoerna Academy dengan klik di sini.

Referensi
ipb.ac.id – Tahun Kabisat

[/vc_column_text][vc_video link=”https://www.youtube.com/watch?v=2F73-Fljqdk”][/vc_column][/vc_row]