Meski banyak orang yang belum bertemu dengan sosoknya, Karl Marx adalah orang yang sudah dikenal banyak orang hanya karena mengetahui teori ciptaannya. Teori Karl Marx membuatnya disebut sebagai bapak sosialisme dan pendiri komunis. Berawal dari aktivitas mengajarkan paham komunisme hingga ajarannya menjadi salah satu sistem pemerintahan suatu negara.
Ide-ide Karl Marx yang dituangkan dalam teorinya mulai menunjukkan eksistensi dan berkembang pesat di dunia kerja, khususnya usai ia meninggal. Meski begitu, pengaruh dari ilmu yang diajarkannya itu juga tak lepas dari Revolusi Oktober Rusia yang membuat Marxist Bolsheviks meraih kemenangan hingga menyebarkan paham tersebut seantero dunia.
Masa Kecil Karl Marx
Siapa sebenarnya Karl Marx? jika diteliti lebih dalam Karl Marx adalah orang yang sangat unik dan rebel dengan pemikiran pada masanya. Sumbangan Karl Marx terhadap perkembangan sosiologi adalah teori tentang kelas, teori Karl Marx sosiologi. Pembagian kerja dalam kapitalisme membuat munculnya dua kelas yang berbeda, antara lain kelas kaum bourgeoisie dan kelas kaum proletar.
Sebelum itu menarik diketahui bagaimana tumbuh kembang Karl Marx di masa kecilnya, lahir di Kota Trier, Jerman bagian tenggara pada 5 Mei 1818. Dari keluarga Yahudi yang memiliki tingkat ekonomi kelas menengah dan merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara dari pasangan Heinrich Marx dan Henrietta Marx, namun ayahnya kemudian dibaptis menjadi Kristen.
Selain merupakan pengacara kondang, ayah Karl Marx juga merupakan aktivis perjuangan reformasi di jamannya. Karl sendiri juga dibaptis saat usianya masih enam tahun dan pada saat itu terdapat peraturan di mana orang Yahudi dilarang untuk menduduki posisi krusial di dalam masyarakat, sehingga mau tak mau ayah Karl memutuskan untuk dibaptis.
Karl Marx kecil mendapat ilmu pengetahuan dengan belajar di rumah, meskipun pada akhirnya berdiri sekolah Jesuit Trier yang saat itu dikenal dengan nama Gymnasium Friedrich-Wilhelm. Di situ Karl menghabiskan 5 tahun untuk bersekolah dari 1830 hingga 1835. Karl hanyalah seorang siswa biasa, sebelum bertemu dengan kepala sekolah yang ternyata teman ayahnya.
Memiliki pandangan liberal, meski dihormati banyak orang kepala sekolah teman ayah Karl kemudian membuat kecurigaan hingga sekolah yang berada di pengawasannya digrebek pada tahun 1832. Momen yang mengubah hidup Karl menjadi sosok yang rebel, hal itu dimulai sesaat setelah ia menimba ilmu di perguruan tinggi sebagai mahasiswa.
Baca juga: Pengertian Benzena, Turunan Beserta Kegunaannya
Masa Muda Karl Marx
Di Universitas Born, Karl Marx tak henti-hentinya menunjukkan sikap rebel dan termasuk dalam jajaran mahasiswa yang aktif dalam kehidupan akademis di kampus. Hingga menuntunnya sebagai pemberontak, dua semester awal dihiasi Karl dengan mabuk-mabukkan, berkelahi dan membuat onar di lingkungan kampusnya.
Hal itu diketahui sang ayah hingga membuatnya marah, setelah itu memaksa Karl pindah ke sekolah lain tepatnya di Universitas Berlin dan mengambil jurusan filsafat serta hukum. Awalnya Karl tak tertarik, namun ia kemudian terpikat dengan G.W.F Hegel seorang guru besar di Berlin yang membuat Karl antusias mengenal ilmu filsafat.
Namun saat itu juga Karl masuk dalam kelompok pemuda Hegelian, kumpulan dari mahasiswa radikal yang kerap melontarkan kritik terkait kemajuan politik dan agama di masa tersebut. Dua temannya dikenal dengan nama Bruno Bauer dan Ludwig Feuerbach, di tahun 1836 puncak dari aksi Karl yang semakin masuk ke dalam dunia politik.
Singkat cerita Marx mendapat gelar doktor dari Universitas Jena pada 1841, setelah bertunangan dengan Jenny von Westphalen seorang wanita dari keluarga kelas atas terpandang. Meski sempat masuk dalam politik radikal, sebelum akhirnya pindah ke Paris dan dikaruniai enam anak serta sempat hidup dalam kemiskinan yang amat sangat.
Bahkan karena itu hanya tiga anak perempuan Karl yang mampu bertahan hidup sampai dewasa, dan tak jauh dari sang ayah. Ketiganya juga erat kaitannya terlibat dalam kegiatan politik, selain di Paris. Marx juga pernah tinggal di Brussel dan membuatnya melahirkan filosofi sosialisme. Kemudian hidup di London dengan membantu mendirikan masyarakat pendidikan buruh Jerman.
Karya-karya Karl Marx Selama Hidup
Teori konflik Karl Marx menjadi salah satu yang paling terkenal dan dikenal banyak orang, berisi mengenai kenyataan sosial yang ditemukan di mana saja. Namun teori konflik menurut Karl Marx adanya konflik menonjol diakibatkan karena munculnya produksi barang sebagai materi dengan adanya dua kelompok berbeda yakni kaum kapitalis dan kaum buruh.
Semasa hidup Karl memang mengalami masa hidup yang susah dari tahun ke tahun, pernah mengalami deportasi berkali-kali dari berbagai negara. Namun ia tetap rutin menulis pemikiran dan membagikannya melalui jurnal, surat kabar dan media lain di tempatnya bekerja. Bahkan karena itu Karl Marx mampu menerbitkan sebuah buku sendiri, di antaranya sebagai berikut.
- Tesis Feuerbach di tahun 1845.
- Kemiskinan filsafat di tahun 1847.
- Kerja-upahan dan Kapital di tahun 1847.
- Prinsip-prinsip Komunisme, bersama Engels di tahun 1847.
- Manifesto Partai Komunis, bersama Engels di tahun 1848.
- Upah harga dan laba di tahun 1865.
- Masalah perumahan, bersama Engel di tahun 1872.
- Kapital I, II, II medio 1867 sampai 1894.
Marx dan Ide Sekolah Pabriknya
Manifesto partai komunis buatannya ternyata memunculkan berbagai masalah, terutama saat menjalani kehidupan di London. Ia sangat aktif dalam membentuk kurikulum yang dirancang lebih baik untuk para anak-anak buruh. Saat itu, anak berusia 9-12 tahun sudah diwajibkan bekerja di pabrik karena itu Marx kemudian membuat sistem paruh waktu.
Tujuannya selain agar anak-anak itu bekerja, tetapi juga mendapat kesempatan belajar di sekolah dengan waktu yang berimbang. Meski begitu, pemerintahan dan masa kapitalis tak memperdulikan hal itu dan justru mengatakan keberatan karena akan mengeluarkan biaya lebih banyak dari sebelumnya karena sistem paruh waktu.
Padahal kurikulum yang dirancang Karl tak jauh berbeda dengan sekolah konvensional, ia juga merupakan orang yang paling getol dalam membuat adanya pendidikan yang disertai dengan bekerja. Ketimbang sistem pendidikan yang membuat anak-anak belajar seharian penuh, baik di sekolah maupun di rumah.
Baginya kerja paruh waktu dan sekolah memberi anak dua pengalaman berharga, selain belajar juga praktik secara langsung. Kondisi yang membuat anak-anak tersebut diyakini memahami adanya kesalahan yang dilakukan oleh sistem produksi. Diharapkan dengan itu, lahirlah individu-individu yang mau melakukan perubahan demi masa depan dan kondisi kaumnya.
Kematian Karl Marx
Kematian Karl Marx masih menjadi misteri hingga saat ini, karena tak banyak orang yang tahu bahwa sesungguhnya ia memiliki masalah kesehatan semasa hidup. Tak hanya satu, sejumlah penyakit membuat Karl berada dalam kondisi komplikasi mulai dari insomnia, penyakit jantung, sakit kepala, sakit gigi hingga rematik.
Pada 14 Maret 1883, menjadi hari berkabung di mana Karl Marx meninggal usai menderita penyakit radang selaput dada. Jenazahnya dimakamkan di London, ditandai menggunakan batu nisan sederhana. Hingga pada 1954, kelompok yang mengatasnamakan partai komunis mendirikan sebuah patung Marx dengan monumen besar.
Demikian penjelasan mengenai Karl Marx, mulai dari kisah hidupnya hingga karya-karya yang membuatnya dikenal banyak orang meski belum pernah sekalipun berjumpa. Pemahaman mengenai Karl Marx ini sangat penting, khususnya bagi para siswa tingkat dasar Sampoerna Academy hingga yang sudah masuk di perguruan tinggi.
Sampoerna Academy menerapkan kurikulum berstandar internasional, di mana teori Karl Marx juga ditetapkan. Yakni belajar sambil praktek, dalam hal ini bukan bekerja melainkan praktek di kelas sesaat setelah memahami ilmu teori. Sampoerna Academy juga memberi banyak fasilitas lengkap dengan tenaga pengajar berpengalaman dan kualitas internasional.
Referensi
Wikipedia