Maret 29, 2024

Tips & Cara Mengajarkan Coding untuk Anak

Tips & Cara Mengajarkan Coding untuk Anak - Sampoerna Academy - Unsplash

Tips & Cara Mengajarkan Coding untuk Anak – Di era digital ini, skill coding atau pemrograman menjadi kemampuan yang semakin penting dimiliki. 

Memperkenalkan coding pada anak sejak dini dan memupukan rasa penasaran kepada coding dan pemrograman dapat memberikan banyak manfaat kedepannya. Sebagai orang tua, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengajarkan coding pada anak dengan efektif dan menyenangkan. 

 

Manfaat Belajar Coding untuk Anak

Pembelajaran coding untuk anak bisa mendatangkan beberapa manfaat. Beberapa di antaranya:

1. Mengembangkan logika anak dan kemampuan memecahkan masalah

Coding  mengajarkan anak untuk berpikir secara sistematis dan terstruktur dalam memecahkan masalah. Misalnya, saat membuat animasi sederhana dengan Scratch, anak perlu memecah urutan gerakan menjadi langkah-langkah logis berupa blok kode.

Untuk membuat sebuah program, anak harus membiasakan diri untuk memecahkan satu masalah yang kompleks menjadi beberapa bagian yang lebih sederhana. Hal ini tentunya akan membuat anak menjadi lebih percaya diri ketika memecahkan suatu masalah yang rumit. 

 

2. Meningkatkan kreativitas

Belajar coding memberikan ruang bagi anak untuk berkreasi dan membangun sesuatu yang baru menggunakan program yang mereka buat. Dengan platform berbasis blok visual, anak bisa berkreasi dengan karakter animasi.

 

 3. Membangun kepercayaan diri

Ketika anak berhasil membuat programnya berjalan sesuai keinginan, ini akan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Bayangkan saat anak berhasil membuat game sederhana di CodeMonkey, mereka akan merasa bangga dengan pencapaian tersebut.

 

4. Mempersiapkan masa depan

Coding adalah kemampuan yang semakin dibutuhkan di dunia kerja, tidak hanya untuk programmer. Keterampilan berpikir logis dan kemampuan memecahkan masalah yang terasah melalui belajar koding akan berguna di berbagai bidang pekerjaan.

Cara Belajar Coding untuk Anak

Mengajarkan coding pada anak tidak harus selalu rumit. Berikut beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk mengajarkan coding pada anak. 

 

Cara Belajar Coding untuk anak usia SD (6-12 tahun)

Untuk mengajarkan coding pada anak di bangku SD, dianjurkan untuk menggunakan aplikasi belajar coding berbasis blok visual seperti Scratch atau Blockly. 

 

Platform ini memungkinkan anak untuk belajar konsep dasar coding seperti urutan (sequence), perulangan (loop), dan pengkondisian (conditional) dengan cara yang menarik. 

 

Misalnya, di Scratch, anak bisa membuat kucing peliharaan virtual mereka bergerak ke kanan-kiri dengan menyertakan blok kode “jika panah kanan ditekan, maka bergerak 10 langkah ke kanan”.

 

Cara Belajar Coding untuk anak usia SMP (12-15 tahun)

Untuk mengajarkan coding pada anak di bangku SMP, Anda bisa mulai mengenalkan bahasa pemrograman berbasis teks seperti Python atau Javascript. 

 

Bahasa pemrograman ini menggunakan teks untuk menulis kode, namun platform seperti Codecademy atau Khan Academy menyediakan lingkungan belajar yang interaktif dengan instruksi dan tantangan menarik.

 

Cara Belajar Coding untuk anak SMA (15-18 tahun)

Untuk mengajarkan coding pada anak di bangku SMA, dianjurkan untuk mengajak mereka beranjak ke bahasa pemrograman yang lebih kompleks sesuai minat mereka. 

 

Beberapa contoh bahasa pemrograman antara lain adalah Java untuk pengembangan aplikasi Android, C++ untuk pengembangan game, atau Python untuk data science yang aplikasinya sangat luas.

 

Tips & Cara Lain untuk Mengajarkan Coding untuk Anak 

1. Gunakan pendekatan game-based learning

Anak-anak senang bermain game. Manfaatkan hal ini dengan menggunakan aplikasi belajar coding yang dikemas dalam bentuk permainan. Misalnya, aplikasi CodeMonkey mengajarkan konsep dasar coding melalui game bertemakan pisang. 

 

Anda juga bisa menggunakan aplikasi belajar coding bernama Scratch yang menggunakan cara visual yang intuitif untuk mengajarkan coding pada anak. 

 

Selain CodeMonkey dan Scratch, ada banyak aplikasi belajar coding lain yang bisa Anda gunakan, seperti Tynker yang berfokus pada pengembangan logika berpikir atau LightBot yang mengajarkan konsep perulangan (looping).

 

2. Fokus pada kemampuan problem-solving

Ajak anak untuk memecahkan masalah sederhana menggunakan logika dan coding. Anda bisa menggunakan permasalahan dari kehidupan sehari-hari, misalnya: “Bagaimana cara membuat program yang menyalakan lampu jika hari sudah gelap?” atau “Bagaimana cara membuat program pengingat untuk memberiku tahu waktu minum obat?”. Dengan latihan memecahkan masalah sederhana, kemampuan logika dan problem-solving anak akan terasah.

 

3. Biarkan anak berkreasi

Setelah anak memahami konsep dasar coding, berikan mereka kebebasan untuk bereksperimen dan berkreasi dengan program mereka. Dorong mereka untuk membuat animasi orisinal, game sederhana, atau program lain yang sesuai dengan minat mereka. Dengan mendorong anak untuk bebas berkreasi, anak akan semakin termotivasi untuk belajar coding.

 

4. Dampingi dan berikan semangat

Proses belajar coding terkadang bisa membuat frustasi, terutama saat anak menemui bug dalam program mereka. Dampingi anak Anda dan berikan semangat saat mereka menghadapi kesulitan. Bantu mereka untuk mengidentifikasi kesalahan dan mencari solusinya bersama-sama. Selain itu, rayakan setiap pencapaian atau small wins anak untuk menjaga motivasi mereka belajar.

 

Dengan pendekatan pembelajaran berbasis STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika), kurikulum Sampoerna Academy akan memberikan keterampilan dan kualifikasi akademik bertaraf internasional untuk anak Anda. Hubungi kami sekarang juga untuk menjadwalkan kunjungan ke salah satu kampus kami. Cek link berikut untuk informasi lebih lanjut mengenai cara pendaftaran!