Februari 17, 2024

Tumbuhan Angiospermae – Ciri, Cara Reproduksi dan Klasifikasinya

Tumbuhan Angiospermae - Ciri, Cara Reproduksi dan Klasifikasinya

Pernahkah kamu mendengar tentang tumbuhan lumut dan paku? Keduanya merupakan jenis tumbuhan Bryophyta dan Pteridophyta. Selain mereka, ada pula klasifikasi tumbuhan lain dalam Kingdom Plantae, yaitu Spermatophyta, yang terdiri dari Gymnospermae dan Angiospermae.

Secara sederhana, Gymnospermae adalah tumbuhan berbiji terbuka, sedangkan Angiospermae adalah tumbuhan berbiji tertutup. Dalam hal evolusi, Spermatophyta lebih adaptif dibandingkan Bryophyta dan Pteridophyta karena memiliki sel banyak, organ lebih kompleks, embrio dan cadangan makanan terlindungi, lebih tahan cuaca, dan mampu dorman saat kondisi lingkungan tidak ideal.

Nah, artikel ini akan membahas lebih dalam tentang Angiospermae, yaitu tumbuhan dengan biji terlindungi oleh bakal buah.

Apa Itu Tumbuhan Angiospermae?

Tumbuhan Angiospermae adalah tumbuhan berbiji tertutup. Artinya, bijinya terlindungi di dalam bakal buah. Berbeda dengan Gymnospermae, di mana bijinya tidak terbungkus.

Selain itu, Angiospermae juga dikenal sebagai Anthophyta, yang berarti “tumbuhan bunga”. Ya, bunga merupakan salah satu ciri khas yang membedakannya dari kelompok tumbuhan lain.

Bunga bukan hanya indah dipandang, lho! Bagi tumbuhan Angiospermae, bunga memiliki peran penting dalam perkembangbiakan generatif atau reproduksi. Bunga merupakan organ reproduksi yang memungkinkan terjadinya penyerbukan dan pembuahan, menghasilkan biji yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.

Singkatnya, Angiospermae adalah tumbuhan berbiji tertutup dengan bunga sebagai alat perkembangbiakannya. Bunga inilah yang menjadi kunci keberhasilan dan keragaman mereka di Bumi.

Bagian Bunga dan Fungsinya

  1. Peduncle (Pedicelus): Ujung batang yang akan menjadi bunga. Fungsinya untuk menopang dan menghubungkan bunga dengan batang utama.
  2. Receptacle (Reseptakulum): Dasar bunga yang berfungsi sebagai tempat menempelnya semua bagian bunga, seperti kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
  3. Sepal: Kelopak bunga yang umumnya berwarna hijau dan berfungsi untuk melindungi bunga saat masih kuncup.
  4. Petal: Mahkota bunga yang biasanya berwarna cerah dan menarik. Fungsinya untuk menarik polinator, seperti kupu-kupu dan lebah, yang membantu proses penyerbukan.
  5. Stamen (Androecium): Benang sari atau organ reproduksi jantan pada tumbuhan. Terdiri dari filamen dan anther. Filamen adalah tangkai benang sari, sedangkan anther adalah bagian yang menghasilkan serbuk sari. Serbuk sari mengandung sel sperma tumbuhan.
  6. Pistil (Gynoecium): Putik atau organ reproduksi betina pada tumbuhan. Terdiri dari ovarium, stilus, dan stigma. Ovarium adalah bagian yang mengandung bakal biji. Stilus adalah tangkai putik, dan stigma adalah bagian yang menerima serbuk sari.

Red flowers with defocused background

Ciri-ciri Angiospermae

Berikut ini adalah ciri-ciri tumbuhan angiospermae:

  1. Menunjukkan akar tunggang dan serabut.
  2. Batangnya memiliki kambium dan beberapa tidak.
  3. Kebanyakan daunnya berbentuk helaian dengan tulang daun yang menyirip, sejajar, atau menjari.
  4. Mempunyai bunga sebagai bagian organ reproduksi.
  5. Proses pembuahan berganda.

Klasifikasi Angiospermae

Angiospermae, si tumbuhan berbiji tertutup, terbagi menjadi dua kelompok utama: dikotil dan monokotil. Perbedaannya terletak pada jumlah kotiledon, atau daun embrio pada bijinya.

Kotiledon adalah daun pertama yang muncul saat biji berkecambah. Dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil hanya memiliki satu.

Ciri-ciri Dikotil

  1. Akar tunggang: Akar utama yang tumbuh menjulur ke bawah.
  2. Batang berkambium: Mampu tumbuh dan berkembang karena adanya kambium.
  3. Daun menjari: Tulang daun bercabang dan menjari seperti jari tangan.
  4. Bunga biseksual: Memiliki organ reproduksi jantan dan betina dalam satu bunga.
  5. Kelipatan 4-5: Jumlah bagian bunga biasanya kelipatan 4 atau 5.
  6. Dua kotiledon: Bijinya memiliki dua keping.
  7. Contoh: Apel, mawar, cabai, dan kentang.

Ciri-ciri Monokotil

  1. Akar serabut: Banyak akar kecil yang tumbuh dari batang.
  2. Batang tidak berkambium: Pertumbuhannya terbatas.
  3. Daun sejajar: Tulang daun tersusun sejajar dari pangkal hingga ujung daun.
  4. Bunga uniseksual: Memiliki organ reproduksi jantan dan betina di bunga berbeda.
  5. Kelipatan 3: Jumlah bagian bunga biasanya kelipatan 3.
  6. Satu kotiledon: Bijinya memiliki satu keping.
  7. Contoh: Padi, bambu, kunyit, dan kapulaga.

Sampoerna Academy

Dengan memahami hak dan kewajiban kita sebagai siswa, kita dapat menjadi siswa yang berprestasi dan berkarakter. Sampoerna Academy memiliki komitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter kepada siswa. Sekolah ini menerapkan sistem pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal.

Sampoerna Academy juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi diri mereka secara optimal. Sekolah ini menawarkan berbagai program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh siswa, seperti olahraga, seni, dan budaya.

Dengan belajar di Sampoerna Academy, siswa akan memiliki bekal yang kuat untuk menjadi pemimpin masa depan yang berprestasi dan berkarakter.

Kunjungi situs web kami untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran dan biaya sekolah. Jadilah bagian dari Sampoerna Academy yang akan membantu mereka meraih impian kuliah di luar negeri! Ikuti proses penerimaan siswa baru tahun ajaran 2023-2024 disini. Recruitment Team kami akan segera menghubungi untuk memberi informasi lebih detail.

Download Sampoerna Academy Booklet for Free!