Agustus 20, 2022

Konsep Berpikir Diakronik, Karakter, Ciri dan Contohnya

konsep berpikir diakronik

Diakronik merupakan salah satu cara atau metode berpikir yang dibutuhkan ketika melakukan pemahaman terkait ilmu sejarah. Konsep berpikir diakronik tak hanya soal menghafal elemen penting seperti nama, waktu dan tempat. Tetapi cara berpikir ini membuat ilmu sejarah membawa seseorang bisa merasakan pengalaman yang lebih nyata dari adanya peristiwa masa lalu.

Proses pemahaman terkait sejarah memang memerlukan rekonstruksi yang objektif, karena itu diperlukan pengkajian terlebih dahulu memakai metode cara berpikir diakronik. Selain itu juga diperlukan sinkronik, untuk membuat seluruh peristiwa yang muncul bisa dipahami secara komprehensif karena itulah tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan diakronik.

Pengertian Konsep Cara Berpikir Diakronik

Konsep berpikir diakronik adalah pendekatan yang berkenaan dengan melihat perkembangan sepanjang waktu yang bersifat historis atau berdasar cerita sejarah. Secara etimologi kata diakronik diambil dari bahasa Yunani yang artinya melalui atau melampaui dan chronicus yang berarti waktu, diakronik adalah suatu hal yang sudah berlalu atau sudah melampaui waktu.

Diakronik juga disebut dengan memanjang dalam waktu atau menyempit dalam ruang, mengutarakan konteks kajian linguistik yang sifatnya diakronik. Kajian yang orientasinya berfokus kepada dimensi dua kurun waktu berbeda, secara menurun dan mengikuti penggalan dua waktu yang berbeda pula seperti pemetaan dan distribusi kosakata bahasa di beberapa wilayah di Indonesia.,

Dapat disimpulkan bahwa diakronik merupakan cara berpikir secara kronologis, sesuai urutan yang muncul dan terjadi dari berbagai catatan mengenai beberapa kejadian yang diurutkan sesuai peristiwa yang terjadi. Kronologis dalam peristiwa disebutkan membantu melakukan rekonstruksi kembali terhadap kejadian berdasarkan waktu yang benar.

Cara berpikir diakronik dipakai dalam rekonstruksi peristiwa sejarah dan juga digunakan untuk membandingkan suatu kejadian sejarah pada waktu yang sama namun di tempat yang berbeda. Proses berpikir diakronik merupakan salah satu ilmu yang berfokus dan mementingkan proses, karena itulah para sejarawan atau ahli sejarah memakainya.

Karakter Berpikir Diakronik

Pendekatan diakronik memiliki ciri seperti kajian yang bersifat vertikal, kemudian mempunyai konsep perbandingan dan cakupan yang lebih luas serta mendalam. Selain itu berfokus pada suatu peristiwa dengan sejarah yang ada, serta dapat digunakan untuk melakukan kajian peristiwa yang satu dan yang lainnya, berikut beberapa karakter berpikir diakronik.

  • Unsur Periodisasi

Unsur periodisasi dalam kerangka berpikir diakronik sebagai unsur yang dipakai untuk melakukan analisa terhadap suatu peristiwa bersejarah yang sedang berlangsung. Peristiwa itu biasanya muncul secara urut dari berbagai adanya peristiwa di masa lalu.

  • Unsur Kronologis

Merupakan unsur kedua dalam karakter berpikir diakronik, yakni unsur yang dipakai untuk menganalisa peristiwa bersejarah yang sedang berlangsung. Peristiwa tersebut muncul secara teratur, mulai dari proses hingga waktu kejadian peristiwanya.

Konsep Berpikir Diakronik

konsep berpikir diakronik

Untuk memahami apa itu diakronik, perlu juga pemahaman mengenai konsep berpikir yang satu ini yang berhubungan dengan sejarah. Sejarah adalah bagian dari konsep berpikir diakronik secara runtut sesuai dengan kronologi, karena dasar inilah yang nantinya dipakai untuk menganalisa suatu peristiwa, kronologis memiliki catatan terbaik berbagai kejadian beserta waktunya.

Digunakan untuk merekonstruksi waktu berdasarkan urutan yang tepat, selain itu konsep berpikir ini juga membantu adanya perbandingan kejadian sejarah dalam waktu yang sama namun di tempat berbeda dan memiliki keterkaitan. Konsep ini digunakan untuk melakukan analisa terjadinya sejarah dari waktu ke waktu.

Karena munculnya perubahan seiring waktu berlalu, metode diakronik disebut juga konsep yang juga dapat digunakan untuk analisa terhadap dampak perubahan variabel sehingga membuat para ahli sejarah dapat mengetahui keadaan tertentu ada dan pernah terjadi. Tujuan dari konsep berpikir diakronik adalah mengajarkan bagaimana berpikir secara kronologis, teratur dan berurutan.

Baca juga: Konsep Berpikir Sinkronik dan Penerapannya Pada Kejadian Lampau

Ciri-ciri Berpikir Diakronik

Setelah memahami pengertian mengenai konsep belajar diakronik dan konsep berpikirnya, perlu dipahami juga apa saja ciri-ciri dari metode pembelajaran yang satu ini. Sekaligus menjadi dasar dari alasan mengapa cara berpikir seperti ini dibutuhkan, khususnya dalam mengulas bagaimana masa lalu itu terjadi hingga saat ini disebut sebagai sejarah.

  • Bersifat Vertikal

Diakronik memiliki sifat vertikal yang artinya konsep berpikir diakronik akan memberi pemaparan terkait berbagai proses dari suatu peristiwa yang terjadi. Jika ada kata proses, itu berarti dimulai dari awal hingga akhir kejadian peristiwa tersebut berlangsung.

  • Pembahasannya Lebih Luas

Mementingkan proses yang berkaitan dengan kronologi terjadinya peristiwa, hal itu membuat cakupan bahasan dalam konsep berpikir diakronik juga menjadi lebih luas. Bisa menyeluruh dan bahkan dilakukan secara detail, bukan hal asing bagi sejarawan atau ahli sejarah.

  • Memiliki Konsep Perbandingan

Diakronik juga memiliki konsep perbandingan, yang berarti munculnya kejadian yang satu dengan yang lain. Kondisi yang muncul untuk kemudian dimanfaatkan sebagai cara mengetahui penyebab adanya peristiwa sejarah terjadi.

  • Bersifat Historis

Diambil dari fokus konsep ini yang mementingkan proses dari waktu ke waktu, sehingga membuat konsep berpikir ini cocok apabila dipakai untuk melakukan analisis yang sifatnya historis dan mengarah ke peristiwa bersejarah.

  • Berkesinambungan

Artinya dari satu peristiwa ke peristiwa lain masih ada keterkaitannya, itu mengapa kronologi sangat penting dalam penerapan konsep berpikir ini. Peristiwa yang muncul satu per satu bisa membuat rangkaian kesatuan di dalam peristiwa bersejarah.

Cara Berpikir Diakronik

Dilakukan dengan urutan, sesuai dengan kronologi yang terjadi karena diakronik merupakan cara berpikir yang merangkai urutan yang terjadi terkait beberapa kejadian yang berlangsung. Jika disimpulkan, sederhananya konsep diakronik adalah proses penjabaran dari sejarah yang didasarkan urutan peristiwa yang terjadi.

Selain itu cara berpikir diakronik juga digunakan untuk melakukan kajian terhadap sejarah dengan dua unsur yang dipakai. Unsur pertama mengenai periodisasi dan unsur kedua adalah kronologis, kedua jenis unsur ini memiliki pengertian masing-masing, berikut penjelasan masing-masing dari unsur tersebut.

  • Unsur Periodisasi

Unsur periodisasi dalam berpikir diakronik merupakan unsur yang dipakai untuk melakukan analisa suatu peristiwa sejarah yang berlangsung secara berturut. Atau juga bisa dikatakan urut dari berbagai peristiwa tertentu pada di masa lalu.

  • Unsur Kronologis

Unsur kronologis menjadi yang paling penting dalam cara berpikir diakronik karena unsur ini berarti digunakan untuk menganalisa suatu peristiwa sejarah. Peristiwa yang berlangsung secara teratur dari segi proses dan waktu munculnya peristiwa sebagai contoh diakronik.

Perbedaan Antara Konsep Sinkronik dengan Diakronik

konsep berpikir diakronik

Diakronik diartikan sebagai sesuatu yang bisa melintasi batas waktu tertentu, sementara sinkronik adalah sebuah kajian yang dilakukan yang menitikberatkan pada penelitian terhadap berbagai gejala yang lebih luas. Konsep diakronik merupakan cara berpikir yang disusun secara urut dan sesuai dengan kronologi yang biasanya dipakai untuk meneliti sejarah.

Sinkronik memiliki makna yang lebih luas dalam ruang, namun memiliki batasan waktu dan sama halnya dengan diakronik konsep ini juga digunakan untuk mempelajari suatu sejarah atau proses berpikir historis. Berbeda dengan diakronik, sinkronik merupakan cara berpikir yang luas namun terbatas dengan waktu.

Secara umum perbedaan antara konsep sinkronik dan diakronik terletak pada kedalaman bahasannya, diakronik hanya memandang banyak kejadian secara luas dan memiliki kelemahan kedangkalan dalam memandang banyak peristiwa dan sejarah. Selain itu tanpa melakukan kajian sejarah yang ada secara mendalam.

Contoh Berpikir Diakronik

  • Kronologi Sejarah Pertempuran Surabaya (27 Oktober – 20 November 1945)
  • Tentara Inggris dengan pasukan NICA mendarat di Surabaya pada tanggal 15 Oktober 1945.
  • Terjadi insiden dirobeknya bagian biru bendera Belanda pada 27 Oktober 1945.
  • Lalu pertempuran pertama pecah antara Indonesia melawan tentara Inggris.
  • Pada tanggal 29 Oktober 1945 ditandatangani perjanjian gencatan senjata Indonesia dan Inggris.
  • Pada tanggal 30 Oktober 1945, Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh saat memimpin pasukan tentara Inggris di Jawa Timur.
  • Peristiwa yang muncul tak lama setelah gencatan senjata terjadi namun bentrokan terjadi di mana-mana.
  • Pergantian Jenderal Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh yang kemudian mengeluarkan ultimatum.
  • Ultimatum bahwa pihak Indonesia harus menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan pada 10 November 1945.
  • Ultimatum tak dihiraukan, pada 10 November 1945 tentara Inggris melancarkan serangan besar-besaran di pagi buta.

Demikian penjelasan mengenai konsep berpikir diakronik, mulai dari pengertian, ciri, konsep, cara yang harus dilakukan hingga contoh dari konsep berpikir diakronik. Sampoerna Academy menerapkan metode belajar sambil praktek di semua kelas, termasuk bagaimana menerapkan cara dan konsep berpikir diakronik.

Sampoerna Academy mengajarkan para siswa dan siswi untuk bertanggung jawab peribadi serta adanya pengembangan keterampilan interpersonal. Difasilitasi guru sebagai pengarah pembelajaran melalui kerja kelompok dan skenario pembelajaran kehidupan nyata. Peserta didik akan diajari bagaimana menguasai keahlian dari bakat yang dimiliki lewat sistem pembelajaran.

Untuk informasi lebih lanjut seputar info akademik, kunjungan sekolah, pendaftaran, beasiswa atau pertanyaan lainnya silakan mengisi form dibawah ini dan team kami akan segera membantu. Terima kasih.

[formidable id=7]

Referensi
Tempo