Maret 28, 2022

Mengenal Olahraga Lempar Lembing Beserta Tekniknya

lempar lembing adalah salah satu cabang olahraga

Lempar Lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang saat ini sudah dipertandingkan di level dunia, termasuk di dalam Olimpiade. Lempar lembing ini cukup menarik untuk dibahas, karena awal mula diresmikan sebagai olahraga, aktivitas ini sebenarnya adalah kegiatan bertahan hidup.

Oleh karena itu, melalui artikel ini akan dijelaskan mengenai seluk beluk dari olahraga lempar lembing.

Pengertian Lempar Lembing

Male athlete practicing in throwing javelin in the dark

Lempar lembing ini pada dasarnya adalah olahraga yang dilakukan dengan cara melempar sebuah tongkat panjang bulat berbentuk tombak sejauh-jauhnya. Semakin jauh tombak itu dilempar, maka akan tinggi pula peringkat yang akan didapat.

Meski terlihat muda, tetapi lempar lembing tidak semudah itu dilakukan. Lempar lembing membutuhkan tenaga dan lengan yang kuat agar bisa melempar sejauh-jauhnya. Selain itu atlet lempar lembing harus menyeimbangkan faktor kecepatan dan teknik yang benar.

Sejarah Lempar Lembing

Lempar lembing pada awalnya justru tidak digunakan sebagai olahraga oleh orang-orang zaman dulu. Lempar lembing awalnya bertujuan untuk memburu hewan untuk dijadikan sebagai makanan. Selain itu, lempar lembing ini juga dijadikan sebagai salah satu alat dalam peperangan. Tetapi ketika itu lembing yang dilempar berupa tombak yang tajam dan bisa melukai.

Namun, pada perkembangannya, lempar lembing akhirnya dijadikan sebagai salah satu cabang olahraga atletik.

Lempar lembing kabarnya sudah diperkenalkan sejak 708 SM pada ajang olimpiade kuno. Namun, olahraga ini baru muncul pada tahun 1870 di wilayah Eropa, tepatnya Jerman dan Swedia. Pada masa itu, atlet-atlet yang berasal dari Skandinavia berhasil menguasai kejuaraan lempar lembing selama kurang lebih 50 tahun.

Akhirnya, olahraga lempar lembing resmi dijadikan salah satu nomor pada cabang atletik olimpiade modern pada tahun 1908 untuk pria, sedangkan untuk wanita baru muncul pada 1932.

Teknik Dasar Olahraga Lempar Lembing

Male athlete practicing in throwing javelin in the dark

Ada beberapa teknik yang harus dipenuhi agar saat melempar bisa maksimal sehingga menghasilkan lemparan yang jauh. Teknik-teknik yang perlu diperhatikan adalah:

  • Teknik Memegang

Ada tiga teknik dasar yang digunakan untuk memegang lembing, yaitu:

  1. Teknik Finlandia, yaitu dilakukan dengan memegang dengan ibu jari dan jari tengah. Posisinya adalah ibu jari dan ruas jari tengah berada di belakang ikatan, dan jari telunjuk memanjang ke batang lembing. Teknik ini menjadi teknik yang paling banyak dipakai oleh atlet profesional.
  2. Teknik Amerika. Teknik ini dilakukan dengan cara ibu jari dan telunjuk berada di area belakang ikatan lembing, dan jari yang lainnya berada di tali ikatan. Teknik ini lebih sulit dari cara Finlandia karena bisa berbuah kesalahan alur.
  3. Teknik Menjepit, sesuai dengan namanya teknik menjepit ini dilakukan dengan cara menjepit lembing dengan telunjuk dan jari tengah. Cara ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindarkan dari cedera siku.

Peraturan Umum dalam Lempar Lembing Persyaratan Lemparan Lembing yang Sah.

  • Teknik Berlari dengan Membawa Lembing

Setelah memegang lembing, kemudian ada cara lagi untuk membawa lembing ketika sedang berlari. Caranya adalah:

  1. Ketika mulai berlari pastikan lembing berada di atas kepala dengan posisi lengan yang ditekuk ke arah depan, dan telapak tangan menghadap ke arah atas. Posisi lembing juga harus berada sejajar di atas garis tanah.
  2. Pada umumnya, para atlet akan mengambil 13 hingga 18 langkah sebelum melempar lembing.
  3. Setelah itu lembing diarahkan ke area lemparan dengan kemiringan sebesar 40 derajat.
  4. Pasukan posisi lembing sama dengan gerakan awal ketika sedang berlari.
  5. Setelah mencapai garis batas lemparan, putar kaki dengan arah berlawanan dengan tangan yang akan melempar lembing dan arahkan pinggul ke area pelemparan.
  6. Silangkan kaki sambil menarik ke belakang dan posisikan badan condong ke belakang sembari meluruskan bagian lengan dan bahu sebelum melempar. Teknik ini juga disebut sebagai cross steps.
  • Teknik Lemparan

  1. Meluruskan lengan dan membuat badan condong ke belakang dengan tetap fokus memandang area pelemparan atau target.
  2. Jadikan kaki depan sebagai tumpuan, dan kemudian dorong kaki lainnya.
  3. Setelah kaki dijadikan tumpuan, pindahkan lah berat badan ke depan sembari persiapan untuk melepaskan lembing.
  4. Lepaskan lembing ke arah atas depan ketika posisi tangan sudah berada di depan kaki yang menjadi tumpuan.
  5. Gunakan tenaga sekuat mungkin agar lemparan bisa jauh, tetapi harus tetap jaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh dan melewati garis batas pelemparan.
  • Sikap Akhir

Setelah lembing dilepaskan, kaki kanan berada di depan kaki kiri. Gerakan ini dilakukan agar atlet tidak melakukan pelanggaran karena terjatuh atau melewati garis.

Baca juga: Lari Estafet: Pengertian, Jenis Lomba, dan Teknik

Aturan Umum Permainan Lempar Lembing

Asosiasi Atletik Internasional (IAAF) memberikan standar-standar khusus yang diberlakukan pada kejuaraan resmi lempar lembing. Syarat-syarat itu adalah:

  • Panjang Lembing

Panjang lembing pada nomor putra berkisar antara 2,6 hingga 2,7 meter. Sedangkan pada putri 2,2 hingga 2,3 meter.

  • Berat Lembing

Pada putra, standar berat lembing adalah minimal 800 gram, sedangkan pada putri minimal adalah 600 gram.

  • Pusat Gravitasi Lembing

Untuk putra letak gravitasi lembing adalah 0,9 hingga 1,06 meter, sedangkan pada putri terletak pada 0,8 hingga 0,92 meter.

  • Panjang lintasan

Panjang lintasan lempar lembing minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter dengan lebar 4 meter dan tebal garis 5 cm.

  • Sudut Lemparan

Jarak dari titik ancang-ancang di dalam sudut lembaran dengan ujung dari lembing sekitar 8 meter sedangkan sudut dari garis poros tengah ke ujung lembah adalah 30 derajat.

  • Sektor Lemparan

Sektor lemparan ini adalah lapangan kerucut yang merupakan area pelemparan dengan panjang minimal 100 meter.

Penilaian Lempar Lembing

Penilaian dari lempar lembing dilakukan dengan cara mengukur jarak lembing yang menancap di area lemparan.

Nantinya, area yang tertancap lembing itu umumnya akan ditancapkan bendera putih sebagai tanda.


Syarat Sah atau Tidaknya Lempar Lembing

  1. Atlet harus memegang lembing pada ikatan tali dan saat dilempar harus berada di atas bahu dan bagian atas lengan.
  2. Lempar lembing akan sah bila mata lembing menancap pada area target atau hanya menggores. Artinya, mata lembing harus memberikan tanda pendaratan sudah cukup.
  3. Lempar lembing tidak sah jika bagian selain mata lembing menancap ke area tanah lebih dulu.
  4. Ketika melempar, atlet tidak diizinkan memotong jalur paralel.
  5. Atlet tidak diizinkan memutar badan saat lembing berada di udara.
  6. Lempar lembing tidak sah jika atlet menyentuh batas garis lempar.
  7. Atlet tidak diizinkan meninggalkan jalur awal sebelum lembing jatuh ke area target.
  8. Waktu yang diberikan dalam lempar lembing hanya 1 menit. Apabila lebih dari itu lemparan tidak akan sah.
  9. Dalam kejuaraan resmi, biasanya ada tiga hingga enam kali kesempatan melempar. Dan akan dihitung yang terjauh di antara ketiganya.
  10. Jika jarak yang dihasilkan antar atlet sama, maka kedua atlet yang seri akan melempar sekali lagi.
  11. Wasit menjadi juri yang menentukan pemenang dengan memperhatikan siapa atlet yang melempar dengan jarak terjauh.

Demikianlah pembahasan mengenai cabang olahraga atletik lempar lembing.

Di Sampoerna Academy, menyediakan beragam fasilitas yang lengkap. Salah satunya ialah adanya area bermain dan ruang olahraga. Bahkan, ada beberapa yang memiliki akses ke lapangan bermain yang lebih besar dan kolam renang melalui perjanjian sewa.

Tertarik lebih jauh mengenai fasilitas dan apa metode pengajaran yang diterapkan di Sampoerna Academy? Klik link ini.

Referensi
Wikipedia.org – Lempar Lembing