Agustus 24, 2022

Pengertian Koloid, Jenis, Sifat dan Cara Membuatnya

koloid adalah

Koloid adalah campuran zat dua fase atau heterogen bisa dua zat atau lebih, yang mana partikel-partikel dalam zat tersebut memiliki ukuran koloid atau fase terdispersi atau yang sudah terpecah kemudian secara merata dan tersebar merata di dalam zat lain atau juga disebut dengan pendispersi atau pemecah, ukuran partikel koloid antara 1-100 nm.

Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar hingga tebal yang dimiliki suatu partikel dalam zat. Istilah koloid bisa sangat jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun banyak contoh penerapan sistem koloid yang dapat dilihat di dalam lingkungan sekitar. Untuk memahami lebih lanjut mengenai koloid, harus dipahami secara detail dan mendalam.

Pengertian Koloid

Apa itu koloid disebut sebagai sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari larutan, meskipun lebih kecil dari suspensi atau campuran kasar. Koloid memiliki dua bentuk, di antaranya fase terdispersi atau zat yang didispersikan dan medium pendispersi atau adanya medium yang dipakai melakukan proses dispersi, fenomena ini bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari bisa ditemukan campuran yang dalam golongan larutan, koloid atau suspensi. Contoh larutan yang ada seperti larutan garam, gula, spirtus dan alkohol sebanyak 70 persen. Sementara contoh koloid bisa dalam bentuk susu, santan, sabun, mentega, mayonaise hingga selesai, kemudian contoh suspensi bisa dilihat pada air yang keruh.

Sederhananya pengertian koloid adalah campuran nyaris homogen antara fase terdispersi dengan fase pendispersi. Campuran nyaris homogen, bisa diartikan sebagai campuran dua zat yang nyaris menjadi satu hingga menyatu dan sangat sulit untuk dibedakan. Untuk memahami koloid lebih dalam, perlu diketahui beberapa jenis koloid yang mudah untuk dipahami.

Jenis-jenis Koloid

koloid adalah

Di dalam sistem koloid, pada fase terdispersi dan medium pendispersi bisa memiliki bentuk zat padat, zat cair atau gas. Berdasar pada fase terdispersi dan medium pendispersi, jenis koloid dibedakan menjadi banyak kelompok. Berikut beberapa jenis koloid dan contoh yang ada pada sistem koloid tersebut.

  • Sistem koloid dari fase terdispersi berupa padatan dan pendispersinya berbentuk cairan, contoh seperti sol emas, tinta dan cat.
  • Terbentuk dari fase terdispersi berupa padatan dan fase pendispersinya padatan, contoh yang mudah diketahui gelas berwarna dan intan hitam.
  • Emulsi terbentuk dari fase terdispersi berupa cairan dan pendispersinya cairan, contoh yang mudah diketahui seperti susu, santan dan minyak ikan.
  • Emulsi padat atau gel, terbentuk dari terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan, contohnya seperti jelly, mutiara dan keju.
  • Aerosol padat terbentuk dari fase terdispersi padatan dan pendispersi berupa gas, contohnya seperti asap dan debu.
  • Aerosol cair terbentuk dari fase terdispersi cairan dan fasa pendispersinya berbentuk gas, contoh seperti awan, kabut dan hairspray.
  • Buih hasil dari fase terdispersi berupa gas dan pendispersi berupa cairan, contoh seperti buih sabun dan krim yang bisa dikocok.
  • Buih padat terbentuk dari fase terdispersi gas dan pendispersi berupa padatan, contohnya adalah karet busa dan batu apung.

Baca juga: Alkali Tanah: Unsur, Sifat, dan Contoh Soal

Sifat-sifat Koloid

  • Efek Tyndall

Yang dimaksud dengan efek tyndall adalah cahaya dengan bentuk yang berhamburan karena adanya partikel koloid. Partikel larutan dengan ukuran yang lebih kecil ketimbang dari partikel koloid itu sendiri, karena itu berkas cahaya bisa dihamburkan.

  • Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerak acak dari partikel koloid yang hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop ultra, karena pergerakan yang acak karena disebabkan adanya tumbukan.

  • Absorpsi

Merupakan proses penyerapan ion oleh partikel koloid karena ukuran luas partikel yang cukup besar, karena dengan begitu ion bisa menempel pada permukaan baik ion positif maupun negatif. Lebih jauh, koloid bisa bermuatan sesuai dengan muatan ion yang sudah diserap.

  • Koagulasi Koloid

Merupakan penggumpalan partikel koloid karena kandungan muatan yang dinetralkan, kemudian koloid bermuatan sejenis tidak akan menggumpal karena ion akan saling tolak-menolak. Sementara koloid yang muatannya sudah dinetralkan tak lagi bertolak dan koloid dapat berkelompok.

  • Dialisis

Yang dimaksud dengan dialisis adalah pemurnian koloid yang tujuannya agar bebas dari ion-ion pengganggu. Contoh dari pengaplikasian dari dialisis adalah proses cuci darah atau disebut juga dengan hemodialisis.

  • Elektroforesis

Merupakan pergerakan partikel koloid di dalam medan listrik karena munculnya muatan dengan kandungan di dalam partikel tersebut. Diketahui bahwa kutub negatif disebut katoda, dan kutub positif disebut dengan anoda.

  • Koloid Liofil dan Liofob

Merupakan sifat yang ditemukan dalam sol, terbagi dalam dua jenis yakni liofil dan liofob di mana artinya liofil merupakan partikel dengan zat terdispersi dan menarik medium sehingga memunculkan adanya gaya tarik-menarik antara keduanya. Liofob adalah partikel dengan zat terdispersi tak bisa menarik medium dan cenderung encer.

  • Koloid Pelindung

Yang dimaksud dengan koloid pelindung adalah jenis koloid yang melindungi dari sol liofob, hal ini membuat partikel sol liofil bisa menjadi pelindung sol liofob dari adanya koagulasi dalam waktu yang bersamaan.

Cara Pembuatan Koloid

koloid adalah

Pembuatan koloid bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dispersi dan kondensasi, yang dimaksud dengan dispersi adalah proses pembuatan yang asalnya dari partikel lebih kasar dari koloid. Kemudian pembuatan dispersi terdiri dari tiga jenis, berupa mekanik, busur bredig hingga dilakukannya proses peptisasi.

  • Cara Kondensasi

Dalam kondensasi, partikel larutan sejati atau molekul dan ion bergabung menjadi partikel koloid, cara ini dilakukan menggunakan reaksi kimia. Reaksi kimia yang dimaksud di antaranya bisa seperti reaksi redoks, hidrolisis dan dekomposisi rangkap dan pergantian pelarut. 

Reaksi redoks dipakai dalam pembuatan sol belerang dan sol emas. Kemudian reaksi hidrolisis dipakai dalam proses pembuatan Fe(OH)3, kemudian dekomposisi rangkap atau pergantian pelarut dilakukan dalam pembuatan koloid As2s3. 

  • Cara Dispersi

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pembuatan dengan cara dispersi terdiri dari tiga jenis, pertama mekanik yakni sistem yang dibuat dengan cara penggerusan dan penggilingan. Dapat juga dilakukan dengan pengadukan dan pengocokan, cara ini umum dilakukan dalam pembuatan sol belerang. Busur bredig yang dilakukan dengan meletakkan logam pada sistem heterogen.

Tepatnya diletakkan pada kedua ujung elektroda, kemudian diberi arus listrik yang cukup kuat sehingga adanya loncatan bunga api listrik. Panas kuat yang muncul dari percikan listrik yang kemudian menguapkan logam kemudian mengembun membentuk partikel ukuran koloid, biasanya dipakai untuk membuat logam seperti emas, platinum dan lain sebagainya.

Manfaat Koloid dalam Kehidupan

  • Sebagai Bahan Pencuci

Sabun dan deterjen akan mengemulsikan minyak dalam air hingga kotoran-kotoran yang ada berupa lemak dan minyak bisa dihilangkan menggunakan cara pembilasan menggunakan air saja.

  • Penghilang Kotoran

Penghilang kotoran pada proses pembuatan sirup, untuk menghilangkan pengotor biasanya digunakan putih telur. Setelah gula larut, kemudian diaduk dan ditambahkan putih telur.

  • Perebusan Telur

Telur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase terdispersi dan berupa protein, jika telur direbus maka akan muncul koagulasi yang membuat telur menggumpal.

  • Pembuatan Yogurt

Susu bisa diubah menjadi yogurt, lewat fermentasi yang dalam prosesnya akan membentuk asam laktat berbentuk gumpalan dan rasanya asam.

Demikian penjelasan mengenai koloid, mulai dari pengertian, jenis, sifat dan cara pembuatan serta manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sampoerna Academy menerapkan keahlian STEAM, yang sangat penting dalam mempersiapkan alumni mencapai karier di masa depan dan keperluan tenaga kerja nasional serta global dengan keterampilan khusus tinggi.

Mulai dari tingkat dasar dan seterusnya, Sampoerna Academy akan membawa siswa belajar memecahkan dan melakukan proses analisis masalah menggunakan perangkat teknologi dan strategi pembelajaran kolaboratif yang terdapat di seluruh kurikulum. Sampoerna Academy juga memberi fasilitas lengkap pada sistem pembelajaran.

Untuk informasi lebih lanjut seputar info akademik, kunjungan sekolah, pendaftaran, beasiswa atau pertanyaan lainnya silakan mengisi form dibawah ini dan team kami akan segera membantu. Terima kasih.

[formidable id=7]

Referensi
Wikipedia
jendral888
shibatoto