Di dalam tubuh manusia, terdapat berbagai macam hormon yang memiliki berbagai macam fungsi. Hormon-hormon itu dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang ada di dalam tubuh kita. Kalian tentunya pernah mendengar kondisi ketika wanita yang sedang haid akan mengalami perubahan hormon. Kondisi tersebut memang benar adanya, karena ada hormon yang terpicu di dalam tubuh wanita. Salah satunya adalah sistem endokrin.
Nah, kondisi-kondisi seperti itu sebenarnya adalah kerja dari istilah yang dinamakan dengan sistem endokrin. Apa itu sistem endokrin? Berikut ini adalah penjelasan mengenai sistem endokrin beserta jenis, fungsi, dan gangguannya.
Pengertian Sistem Endokrin
Sistem endokrin disebut juga dengan kelenjar endokrin. Sistem endokrin adalah kumpulan dari kelenjar yang menghasilkan berbagai macam hormon yang ada di dalam tubuh kita. Hormon tersebut kemudian akan dialirkan secara langsung ke pembuluh darah.
Jadi, fungsi sistem endokrin adalah untuk mengendalikan dan mengatur berbagai macam aktivitas di dalam tubuh, seperti metabolisme, pertumbuhan, energi, reproduksi, kondisi suasana hati sampai reaksi tubuh saat cedera.
Baca juga: Pengertian Fosfor, Peranan Beserta Siklusnya
Karakteristik Sistem Endokrin
Terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem endokrin, di antaranya:
- Termasuk kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran khusus, tetapi langsung menyalurkan hormon ke cairan di sekitar sel-sel.
- Melakukan sekresi lebih dari satu hormon, kecuali kelenjar paratiroid.
- Terdapat beberapa sel sekretori yang ditopang oleh jaringan ikat dan dikelilingi pembuluh darah.
- Masa menghasilkan hormon cenderung berbeda-beda, ada yang seumur hidup ada yang masa tertentu.
- Sekresi hormon dapat dipicu dan dihambat hormon lainnya.
Kelenjar dalam Sistem Endokrin Beserta Fungsinya
Terdapat berbagai macam sistem endokrin pada manusia. Berikut ini adalah jenis-jenis kelenjar endokrin yang ada di dalam tubuh kita beserta dengan fungsinya:
-
Kelenjar hipofisis (Pituitari)
Kelenjar pituitari adalah kelenjar kecil yang letaknya berada di bagian dasar hipotalamus atau otak. Kelenjar ini memiliki fungsi yang sangat besar pada sistem endokrin.
Kelenjar pituitari dianggap sebagai kelenjar yang utama yang memimpin kelenjar endokrin lainnya karena dapat menghasilkan berbagai jenis hormon yang mengatur fungsi endokrin lainnya.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari antara lain:
-
Hormon luteinizing
Hormon tersebut berfungsi sebagai stimulan dalam pembentukan hormon testosteron dan progesteron pada organ reproduksi, baik pria maupun wanita.
-
Thyroid-Stimulating Hormone TSH)
TSH digunakan untuk membuat kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin.
-
Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
Hormon ini berfungsi untuk merangsang korteks adrenal supaya bisa memproduksi kortikosteroid.
-
Prolactin
Hormon prolaktin berfungsi untuk memicu sekresi air susu yang diproduksi oleh kelenjar susu.
-
Growth Hormone
Growth hormone berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tulang.
-
Melanocyte-Stimulating Hormone (MSH)
Hormon MSH berfungsi untuk mengatur pigmen yang mempengaruhi warna kulit.
-
Oksitosin
Hormon oksitosin berfungsi untuk membantu merangsang otot pada uterus.
-
Antidiuretic Hormone (ADH)
ADH berfungsi untuk menjaga kadar air dalam tubuh.
-
Kelenjar tiroid (Gondok)
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang bertugas untuk mengatur metabolisme tubuh dan juga mengatur jaringan tulang, suhu tubuh, dan perkembangan otak.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga hormon, yaitu:
-
Tiroksin Triiodotironin
Dua hormon ini berperan dalam mengatur metabolisme tubuh, pertumbuhan fisik, perkembangan mental, distribusi air dalam tubuh, serta kondisi kematangan seksual.
-
Kalsitonin
Hormon kalsitonin berfungsi untuk menjaga keseimbangan kandungan kalsium di dalam darah.
-
Kelenjar paratiroid (Anak gondok)
Berbeda dengan dua kelenjar sebelumnya, kelenjar gondok hanya menghasilkan satu hormon saja, yaitu parathormon.
Parathormon ini memiliki fungsi untuk mengendalikan kalsium di dalam darah.
-
Kelenjar adrenal (Suprarenalis)
Kelenjar adrenal adalah kelenjar yang menghasilkan beberapa hormon untuk berbagai macam fungsi.
Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal antara lain:
-
Korteks Mineral
Korteks mineral berfungsi untuk menyerap natrium di dalam darah dan juga mengatur penyerapan air pada ginjal.
-
Glukokortikoid
Glukokortikoid berperan dalam pengubahan protein menjadi glikogen di dalam hati dan mengubah glikogen menjadi glukosa.
-
Androgen
Androgen berfungsi untuk menghasilkan sifat kelamin sekunder pada pria.
-
Adrenalin
Hormon adrenalin mengubah glikogen yang terdapat di dalam otot menjadi glukosa di dalam darah. Selain itu hormon ini juga berfungsi untuk meningkatkan kinerja saraf simpatik yang memengaruhi kinerja jantung.
-
Noradrenalin
Noradrenalin atau norepinefrin berfungsi untuk mengatur respons tubuh terhadap stres dengan cara bekerja sama dengan hormon kortisol.
-
Kelenjar pankreas (Pulau-pulau Langerhans)
Kelenjar pankreas adalah kelompok sel kecil yang mengandung banyak sekali pembuluh darah. Kelenjar pankreas ini menghasilkan dua hormon, yaitu:
-
Insulin
Insulin berfungsi untuk mengubah gula darah menjadi gula otot di hati supaya kadar gula darah dapat menurun.
-
Glucogen
Glucogen berperan untuk mengubah glikogen menjadi glukosa supaya gula darah dalam tubuh meningkat.
-
Kelenjar gonad (Kelamin)
Kelenjar gonad pada dasarnya adalah kelenjar yang berurusan dengan proses reproduksi. Jadi kelenjar gonad ini dibedakan menjadi dua, yaitu untuk wanita dan pria.
Kelenjar gonad pada wanita disebut dengan ovarium, sedangkan kelenjar gonad pada pria disebut dengan testis.
Masing-masing kelenjar itu menghasilkan hormon yang berbeda, yaitu:
-
Ovarium
Ovarium menghasilkan dua hormon yaitu estrogen dan progesteron. Hormon estrogen berfungsi untuk mengatur pertumbuhan kelamin sekunder pada wanita. Sedangkan progesteron berperan untuk menebalkan dan memperbaiki dinding uterus atau rahim.
-
Testis
Testis hanya menghasilkan suatu hormon, yaitu testosteron yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan sekunder pria dan memicu munculnya sperma.
-
Kelenjar timus (kacangan)
Kelenjar timus adalah kelenjar yang terletak di bagian atas dada yang menghasilkan sel darah putih untuk memicu tubuh melawan infeksi dan sel-sel abnormal.
Kelenjar timus pada bayi yang baru lahir sangat kecil, tetapi akan semakin membesar ketika dewasa, dan menyusut lagi ketika lanjut usia.
Kelenjar timus menghasilkan dua hormon, yaitu:
-
Timopoietin dan Timulin
Dua hormon tersebut berfungsi untuk mengubah sel T menjadi sel yang lebih spesifik.
-
Timosin
Timosin berfungsi untuk menguatkan imun tubuh dengan cara menstimulasi pembentukan sel T.
Gangguan Sistem Endokrin
Ada banyak gangguan sistem endokrin. Gangguan-gangguan itu biasanya terjadi bergantung pada kelenjar apa yang diserang. Contoh penyakit yang berkaitan dengan gangguan sistem endokrin antara lain:
-
Diabetes
Diabetes pada dasarnya adalah kondisi dimana tubuh memiliki kadar glukosa darah yang tinggi. Hal itu dikarenakan tubuh tidak bisa memproduksi hormon insulin.
-
Hipertiroid
Hipertiroid adalah kondisi ketika tubuh berlebihan dalam memproduksi hormon. Hal tersebut menyebabkan gejala-gejala seperti penyakit gondok, perubahan detak jantung, rasa lelah yang berlebihan, suasana hati yang mudah berubah. sampai kesulitan tidur.
-
Hipotiroid
Hipotiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid kurang memproduksi hormon. al tersebut menyebabkan fungsi organ di dalam tubuh akan menjadi lambat dan menyebabkan kram otot, sembelit. kesemutan, kulit kering, melambatnya detak jantung, sampai bicara lambat.
-
Sindrom Cushing
Sindrom cushing adalah kondisi ketika tubuh justru terlalu banyak menghasilkan hormon kortisol yang berperan dalam mengatur stres, tekanan darah, dan metabolisme tubuh.
Gangguan tersebut akan menyebabkan penambahan berat badan, menurunnya gairah seksual. rasa lelah berlebihan, sampai kelemahan pada otot
-
Akromegali
Akromegali adalah kondisi ketika tubuh terlalu banyak memproduksi hormon pertumbuhan (growth hormone). Hal itu dapat menyebabkan pertumbuhan tulang menjadi tidak biasa.
-
PCOS
PCOS adalah kondisi ketika hormon reproduksi diproduksi secara tidak seimbang. Hal itu menyebabkan permasalahan pada ovarium yang memicu tidak teraturnya haid, jerawat, sampai penambahan berat badan.
Demikian pembahasan mengenai sistem endokrin yang perlu diketahui. Di Sampoerna Academy, sistem pembelajaran menggunakan teknologi sehingga materi mengenai sistem endokrin ini dapat dijelaskan dengan lebih mudah dan menyenangkan. Sebab, Sampoerna Academy menggunakan perangkat belajar terbaik yang memungkinkan siswanya dapat menikmati belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
Referensi
Halodoc