Agustus 27, 2022

Eubacteria: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Klasifikasi

eubacteria

Dalam pembahasan ilmu Biologi khususnya soal klasifikasi makhluk hidup, ada yang namanya eubacteria dan archaebacteria. Pembahasan kali ini akan fokus pada pembahasan eubacteria, meski juga tak bisa lepas dari pembahasan archaebacteria.

Jadi sebenarnya, apa itu dan bagaimana ciri-cirinya? Apa pula perbedaan archaebacteria dan eubacteria? Simak dalam penjelasan lengkap ini!

PENGERTIAN EUBACTERIA

Dalam Bahasa Yunani, kata eu, berarti sejati. Itulah sebabnya eubacteria kadang disebut bakteri (bacteria) saja saat ini, dengan dua kata ini menjadi sinonim dalam Ilmu Biologi.

Dalam KBBI, bakteri diartikan sebagai makhluk hidup terkecil bersel tunggal, terdapat di mana-mana, dapat berkembang biak dengan kecepatan luar biasa dengan jalan membelah diri, ada yang berbahaya dan ada yang tidak, dapat menyebabkan peragian, pembusukan, dan penyakit.

Eubacteria adalah organisme uniseluler atau bersel satu dan tidak memiliki membran inti sel alias prokariotik, umumnya juga tidak berklorofil pada dinding selnya. Organisme prokariota terdiri dari dua domain terpisah, awalnya disebut Eubacteria dan Archaebacteria, kini disebut sebagai Bacteria dan Archaea.

Archaebacteria dan eubacteria memiliki persamaan ciri yaitu sama-sama tak memiliki membran inti sel atau prokariotik, keduanya disebut organisme prokariotik. Sedangkan perbedaan archaebacteria dan eubacteria adalah pada komposisi RNA, selain itu organisme ini punya peptidoglikan pada dinding sel sedangkan archaebacteria tidak.

Artinya, organel yang hanya dimiliki oleh eubacteria adalah peptidoglikan, sedangkan archaebacteria tidak punya sehingga disebut pseudopeptidoglikan. Archaebacteria tinggal di tempat ekstrem, sedangkan eubacteria tinggal di semua tempat. Terakhir, hidrokarbon di lipid membran eubacteria bercabang, sedangkan archaebacteria tidak bercabang.

Eubacteria dan archaebacteria berevolusi masing-masing secara independen dari nenek moyang yang sama.

Ilmuwan berkebangsaan Belanda, Antony van Leeuwenhoek, jadi orang pertama yang menemukan bakteri pada 1674, ia juga merupakan orang yang sama yang menemukan mikroskop lensa tunggal.

Istilah bakteri kemudian mulai digunakan dan dipopulerkan oleh Ehrenberg pada 1828 dan dipakai hingga sekarang. Contoh eubacteria di antaranya adalah Escherichia coli, Lactobacillus casei, Salmonella typhosa, Azotobacter, dan Bacillus anthracis.

Baca juga: Archaebacteria: Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh, & Manfaatnya

CIRI-CIRI EUBACTERIA

eubacteria

Berikut ini adalah ciri-cirinya:

  • Bentuk bervariasi dan umumnya tidak berklorofil
  • Tak punya membran inti atau organisme prokariotik
  • Berukuran antara 1 s/d 5 mikron
  • Hidup secara parasit atau bebas (kosmolipit) atau pathogen
  • Di dinding sel terdapat peptidoglikan
  • Akan membentuk endospora jika berada pada kondisi yang kurang menguntungkan
  • Menghasilkan membran lipid, terdiri dari asam lemak yang dihubungkan oleh ikatan ester ke molekul gliserol
  • Punya RNA polimerase sederhana, terdiri dari 4 polipeptida
  • Punya inisiator tRNA atau RNA transfer yang mengandung metionin termodifikasi

STRUKTUR TUBUH EUBACTERIA

Berikut ini adalah susunan struktur tubuhnya:

  1. Kromosom

Berbentuk sirkuler, bertugas menyimpan materi genetik yaitu DNA.

  1. Ribosom

Berfungsi untuk sintesis protein.

  1. Plasmid

Berisi materi genetik, terpisah dari kromosom, terletak di sitoplasma dan fungsinya untuk rekayasa genetika.

  1. Sitoplasma

Cairan tak berwarna, fungsinya sebagai tempat sintesis protein, mencerna makanan, dan reaksi lain dalam metabolisme sel.

  1. Inklusi

Berfungsi untuk menyimpan hasil metabolisme.

  1. Dinding Sel

Terdiri dari peptidoglikan, fungsinya untuk melindungi bakteri dan sebagai pemberi struktur bakteri.

  1. Membran Sel

Berfungsi untuk melindungi sekaligus transfer materi keluar masuk sel.

  1. Kapsul

Beberapa bakteri punya kapsul untuk mencegah fagositosis dan sebagai bentuk pertahanan diri.

  1. Flagel

Tak semua bakteri punya, fungsinya untuk bergerak, disebut juga dengan rambut getar.

KLASIFIKASI EUBACTERIA

eubacteria

Organisme ini bisa diklasifikasikan dengan banyak cara. Secara garis besar, organisme ini bisa dibagi menjadi gram positif dan gram negatif, tergantung hasil yang didapat dalam uji coba pewarnaan gram. Lalu, berdasarkan cara mendapatkan makanan, eubacteria terbagi menjadi dua.

Pertama, ada bakteri heterotrof atau tidak mampu menyusun makanan sendiri seperti parasit dan saprofit. Lalu ada bakteri autotrof atau mampu menyusun makanan sendiri entah lewat fotosintesis atau lewat sumber energi kimia. Jika diklasifikasikan berdasar kebutuhan oksigen, organisme ini dibagi menjadi dua yaitu aerob atau butuh oksigen dan anaerob atau tak butuh oksigen.

Sedangkan jika dibagi berdasarkan letak flagela, bisa dibagi menjadi lima, yang pertama adalah atrik atau tak punya flagela. Lalu ada monotrik (satu flagela), lofotrik (banyak flagela, semua di salah satu ujung sel), amfitrik (satu flagela di masing-masing kedua ujung sel), dan peritrik (flagela tersebar di seluruh permukaan sel).

Berdasarkan bentuknya, organisme ini dibagi menjadi yang berbentuk basil (batang), kokus (bola), dan spirillum (spiral atau huruf s).

REPRODUKSI PADA EUBACTERIA

Bakteri atau eubacteria bisa berkembang biak secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Reproduksi aseksual atau vegetatif dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner), dalam keadaan optimal bisa membelah diri setiap 20 menit pada beberapa bakteri.

Jika kondisi tak optimal atau menguntungkan, bakteri bisa membentuk endospora, ada spora dalam bakteri, yang bisa jadi organisme baru jika kemudian keadaan berubah menjadi lebih baik. Reproduksi seksual atau generatif tidak terjadi dengan penyatuan sel kelamin, tetapi terjadi pertukaran materi genetik dengan sel pasangannya.

Hal ini yang membuat perkembang biakan dengan cara ini disebut paraseksual. Paraseksual bisa terjadi dengan cara transformasi (pemindahan pemotongan materi genetik dari luar ke sel), konjugasi (pertukaran dengan membentuk jembatan), dan transduksi (pertukaran dengan perantara virus).

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

Dalam kehidupan sehari-hari, bakteri punya banyak dampak positif dan negatif untuk kehidupan manusia. Bakteri ada yang jadi pengikat nitrogen pada tanah dan tanaman, hingga memungkinkan untuk bercocok tanam.

Selain itu, ada bakteri yang bertugas untuk menetralisir bahan-bahan yang berbahaya untuk manusia seperti amonia. Ada juga bakteri penghasil antibiotik untuk pengobatan, selain juga bakteri dalam industri makanan untuk membuat bahan makanan seperti yoghurt, nata de coco, yakult, mentega, asam cuka, dan lain sebagainya.

Sedangkan dampak negatif yang dibawa bakteri juga bermacam-macam. Ada bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia seperti tetanus, tipus, TBC, radang paru-paru, hingga penyakit pencernaan. Selain itu juga jadi penyebab sakit pada hewan ternak dan tanaman seperti antraks, dan penyakit-penyakit lain yang menyerang tumbuhan petani dan hewan ternak.

Demikian penjelasan lengkap tentang eubacteria, pengertian, ciri-ciri, klasifikasi, hingga dampak positif dan negatifnya. Melalui mata pelajaran biologi, siswa dapat mempelajari lebih dalam mengenai eubacteria. 

Untuk mata pelajaran biologi di Sampoerna Academy dilengkapi dengan metode belajar sambil praktik. Selain itu, dengan mempresentasikan dan mengajarkan kembali pengetahuan yang telah mereka dapatkan melalui eksperimen dan proyek, siswa High School dapat mengajarkan siswa yang lebih muda tentang pokok-pokok konsep STEAM dan meningkatkan rasa kewarganegaraan dan tanggung jawab sosial mereka.

Untuk informasi lebih lanjut seputar info akademik, kunjungan sekolah, pendaftaran, beasiswa atau pertanyaan lainnya silakan mengisi form dibawah ini dan team kami akan segera membantu. Terima kasih.

[formidable id=7]

Referensi
Zenius